CILEGON.BCO.CO.ID – Menjelang akhir tahun 2021, Lingkungan Tegal Wangi Kruwuk, Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon diterjang banjir usai diguyur hujan pada Sabtu malam 25 Desember 2021. Warga menduga, banjir tersebut akibat adanya pembangunan PT Krakatau Osaka Steel, dan PT Lotte Chemical Indonesia di daerah resapan air.
Salah seorang warga setempat yang terdampak banjir, Restu Bambang mengatakan, banjir dengan kapasitas besar di Kruwuk sudah sering terjadi selama tiga tahun kebelakang. Restu menilai, hal ini akibat dari pembangunan industri yang tidak memperhatikan lingkungan, terutama saluran air yang sempit. “Tiga tahun belakangan ini Lingkungan Tegal Wangi Kruwuk menjadi langganan banjir. Penyebab terjadinya banjir ini diduga pembangunan perusahaan yang tidak memperhatikan lingkungan,” ujar Restu Bambang, Minggu 26 Desember 2021.
Menurutnya, ada beberapa daerah resapan air untuk mengendalikan air saat hujan deras datang. Namun saat ini, lokasi resapan air hilang sehingga air dari sungai kerap meluap ke permukiman warga. “Seharusnya lokasi itu tempat resapan air, malah hilang dan tidak ada penggantinya. Ditambah perbaikan tembusan kali yang buntu, agar air tidak meluap ke pemukiman warga,” imbuhnya.
Ia menegaskan, Pemerintah Kota Cilegon belum memberikan kontribusi nyata dan serius untuk mengatasi permasalahan banjir yang kerap meresahkan masyarakat Kruwuk tersebut. Padahal, permasalahan ini telah dibawa pada forum RDP di DPRD Kota Cilegon bersama pemerintah dan perusahaan setempat sebanyak tiga kali. “Solusi sudah kita sampaikan, sebetulnya tinggal eksekusi. Yang jadi masalah apakah pemerintah berani atau tidak dalam memperjuangkan masyarakat,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan Restu, sebelumnya Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta sudah meninjau lokasi banjir di Lingkungan Tegal Wangi Kruwuk. Namun, hingga saat ini belum ada titik terang. Masyarakat meminta solusi Wakil Walikota Cilegon untuk pelebaran saluran air yang berada dipertengahan PT Krakatau Osaka Steel dengan PT Lotte Chemical. “Saat ini lebar sungainya adalah 12 meter, Kami berharap menjadi 24 meter. Agar lebih luas dan tidak terjadi penyempitan. Karena saluran tersebut mempertemukan dua aliran sungai di dua kecamatan yakni, di Kecamatan Citangkil dan Grogol,” terangnya. []