CILEGON.BCO.CO.ID – Muhamad Syahrul Wahyudi (19), warga Warakas 1, Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang biasa menjadi manusia silver dan menghibur pengendara di area traffic light di Kota Cilegon, kini kondisinya sakit infeksi kulit dan TB Paru karena diduga akibat menghirup udara kotor maupun cat yang dipakainya.
Sejak tahun 2017, Syahrul sudah tinggal di Cilegon dan bergabung dengan Kelompok Penyanyi Jalan (KPJ).
Rofi Adelia, pekerja sosial Dinas Sosial Kota Cilegon menyatakan, pada tahun 2018 sempat pulang ke daerahnya. Namun sayang, saat itu Syahrul tidak bertemu dengan orang tuanya karena pindah. Selain itu, tak ada yang tahu kemana orang tuanya pindah. “Syahrul menginformasikan tidak ada keluarga yang bisa dia hubungi. Neneknya berada di Jawa (tidak tahu tepatnya dimana) dan sudah meninggal,” kata Rofi Adelia, kepada BCO Media, Selasa 30 Agustus 2022.
Dinas Sosial Kota Cilegon yang saat ini mendampingi dan membimbing Syharul masih terus berupaya mencari keberadaan keluarga Syahrul. Sejauh ini, lanjut Rofi, pihaknya terus mengupayakan perawatan kesehatan Syahrul. “Klien saat ini sedang sakit infeksi paru dan infeksi pada kulit, mungkin karena tinggal di jalanan juga,” jelasnya.
Selain upaya merawat kesehatan Syahrul, Dinas Sosial Kota Cilegon terus berkoordinasi dengan kepolisian untuk mencari tahu keluarganya. “Pihak RT di Tanjung Priok mengatakan sudah lama tidak berkomunikasi dengan Bapak Wahyudi (Ayah Syahrul-Red) karena beliau sudah pindah sejak lama dengan tidak berpamitan dan meninggalkan dokumen identitas apapun,” terang Rofi.
Rofi berharap, usaha Syahrul untuk bertemu dengan keluarganya bisa secepatnya terlaksana. Mengingat, kondisi Syahrul sendiri sedang sakit. []
