Jumat, Desember 13, 2024
BerandaOpiniDewan Sebut Banjir di Pintu Air Terbesar Dalam Tujuh Tahun Ini

Dewan Sebut Banjir di Pintu Air Terbesar Dalam Tujuh Tahun Ini

CILEGON, BCO – Peristiwa banjir yang disebabkan oleh tingginya curah hujan di Cilegon pada Rabu malam (29/1) kemarin, membuat permukiman penduduk yang beradaBanjir di Linkungan Pintu Air RT. 001/004 Kelurahan Kubangsari, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, diperkirakan menjadi banjir terbesar dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir yang ketinggiannya diprediksi mencapai 1, 5 meter.

Banjir mulai menggenangi jalan raya, rel kereta api dan rumah-rumah penduduk terpantau pada pukul 01.15 Kamis dinihari 30 Januari 2020. Hingga terpantau surut sampai siang tadi.

Anggota DPRD Kota Cilegon dari Fraksi Partai Demokrat Muhammad Ibrohim Aswadi mengatakan, banjir ini hampir merata terjadi di seluruh kawasan Kecamatan Ciwandan. Akibatnya, banyak warga yang mengalami kerugian baik material maupun secara mental karena trauma peristiwa yang terjadi setiap tahunnya ini.

“Dan banjir juga terjadi merata di seluruh Kecamatan Ciwandan, dan kerugian terjadi bukan hanya materil dan imateril, tapi juga terjadi secara mental dan trauma yg mendalam ditengah tengah masyarakat, karena banjir terjadi secara terus menerpa disetiap tahunnya,” ujarnya terkonfirmasi.

Dikatakan Ibrohim Aswadi, masalah banjir di wilayah ini harus dipandang serius oleh pemda setempat. Oleh karenanya, ia mengajak Pemda Cilegon untuk melibatkan para industri yang berada di Citangkil dan Ciwandan untuk bekerjasama menangani permasalahan banjir ini dengan saluran-saluran air untuk melancarkan arus air saat hujan turun.

“Masyarakat tentunya berharap masalah banjir ini dipandang sebagai masalah serius oleh Pemerintah Daerah, yang mana mengajak pihak industri di kawasan Citangkil dan Ciwandan untuk bagaimana turun langsung melakukan penataan Daerah Aliran Kali (Dak) dari hulu (Area Jls) sampai ke hilir (laut lepas) dengan melakukan penghijauan, normalisasi, pengerukan, pelebaran daerah aliran kali sekaligus membuat kanal sodetan-sodetan baru yg muaranya langsung ke laut lepas, dan sekaligus tandomisasi di seluruh titik-titik banjir yang ada,” Jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan data sementara dari BPBD Kota Cilegon tertanggal 29 – 30 Januari 2020 ini. Pihak BPBD Kota Cilegon mencatat, ada dua kelurahan dan empat permukiman penduduk yang terdampak banjir dengan ketinggian yang bervariasi, dari 50 cm hingga 2 meter. Kelurahan tersebut adalah, Kelurahan Kubangsari dengan total 170 KK dan 50 rumah terendam banjir. Sementara, di Kelurahan Kepuh, ada 28 KK yang terdampak peristiwa ini. []

RELATED ARTICLES

Most Popular

- Advertisment -
Google search engine

Recent Comments