CILEGON, BCO – Masyarakat di Lingkungan Sumur Menjangan RT. 02 RW. 01, Kelurahan Kotasari, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, melakukan protes terhadap pembangunan perumahan yang akan dibangun di atas lahan persawahan. Pasalnya, pengurugan bekas area sawah itu dituding menjadi penyebab banjir lantaran menutupi daerah resapan air hingga menyebabkan banjir setinggi 1,5 meter dan merendam 20 rumah warga pada Senin 27 Januari 2020 kemarin.
Tokoh Masyarakat setempat, Abah Ilyas mengatakan, daerahnya memang menjadi langganan banjir namun tidak separah kejadian Senin kemarin.
“Kita sudah bicara sama pengembang dari dulu cuma enggak ditanggapi. Masyarakat enggak apa-apa di sini dibangun perumahan. Tapi sebelum ada bangunan dibuatkan dulu drainase setinggi 1,5 meter dan lebarnya 1,5 meter. Biar enak ke kitanya juga enggak ada masalah,” kata Abah Ilyas kepada wartawan, Rabu 29 Januari 2020.
Abah Ilyas menjelaskan, akibat banjir tersebut sebuah tembok penahan tanah yang berada di ujung sawah tersebut jebol karena tidak bisa menahan derasnya debit air yang datang dari wilayah perbukitan. “Itu tembok di ujung sana sampai roboh pak, gara-gara enggak kuat nahan air deras itu,” ujarnya.
Sementara di tempat berbeda, Kepala Kelurahan Kotasari Hoero Sanjaya mendukung aksi warganya yang menuntut pihak pengembang perumahan untuk membuatkan saluran air bagi permukiman yang ada disebelah proyek perumahan tersebut.
“Kalau itukan aspirasi masyarakat, ya kita dukunglah. Memang dulu juga udah disepakati sama pengembang dan tokoh masyarakat sekitar untuk dibuatkan drainase. Drainasenya sudah dibuat, tapi karena curah hujan yang tinggi dan durasinya lama ya kita tidak bisa menghindari itu,” ujar Hoero Sanjaya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Lurah Kotasari, warga yang terdampak banjir sebanyak 320 KK dan tiga lingkungan yang terdampak banjir paling parah di Kelurahan Kotasari.”Dibawah 350 KK, sekitar 320-an. Tapi udah ada bantuan dari BPBD Kota Cilegon. Kalau itu ada di Ciore Waseh, Ciore Kwista, sama Sumur Menjangan,” jelasnya.
Belakangan diketahui, sekelompok pemuda yang mengatasnamakan Kelompok Pemuda Sumur Menjangan (KPMS) memasang spanduk bertuliskan penolakan pembangunan perumahan Green Garden milik PT Laguna yang dikerjakan oleh PT Saba Pratama selaku kontraktor proyek tersebut.
Hingga berita yang ini ditulis, pihak PT Laguna selaku pengembang perumahan dan PT Saba Pratama selaku kontraktor belum memberikan keterangannya. Bahkan, perwakilan PT Saba Pratama enggan berkomentar lebih jauh ketika usai melakukan pertemuan dengan warga setempat.
“Nanti aja ya kang, kita buru-buru mau ada raat sama pak lurah di kantor kelurahan. Nanti kesana aja,” ujar Maftuhi, perwakilan PT Saba Pratama. []