CILEGON, BCO – Wabah pandemi Covid-19 yang sudah menyebar di Indonesia ternyata berimbas langsung terhadap sektor perekonomian terutama di daerah. Misalnya saja Kota Cilegon, diperkirakan dampak dari wabah tersebut membuat pendapatan daerah ini terkoreksi cukup dalam, lantaran beberapa sektor bisnis di Kota Cilegon ini terganggu.
Pemerintah Kota Cilegon tahun menargetkan PAD tahun 2020 mencapai 700 miliar. Apabila wabah asal China ini terus berkepanjangan, maka target Pemda Cilegon tahun 2020 terancam tak tercapai.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Cilegon, Maman Maulidin mengakui bahwa PAD 2020 bisa terkoreksi. Karena sektor perhotelan dan restoran di Cilegon mengurangi aktivas operasinya.
“Ada beberapa subjek dan objek yang tidak melaksanakan kegiatannya, dan itu akan mengoreksi target pendapatan,” kata Maman usai di DPRD Kota Cilegon, Rabu 15 April 2020.
Meski demikian, Pemkot Cilegon sendiri akan memaksimalkan pendapatan sektor lain untuk menyokong pendapatan daerah.
“Sektor pendapatan asli daerah itu kan bukan hanya dari hotel dan restoran saja, namun kan ada hal lain atau sektor lain yang tidak terdampak. Kita juga akan lakukan releksasi dan lain sebagainya,” jelasnya.
Namun demikian, Maman sendiri mengaku belum bisa merinci berapa PAD Cilegon yang bakal terkoreksi akibat pandemi Virus Corona ini.
“Kondisi seperti saat ini kan baru satu bulan, jadi saya belum bisa memprediksi, kalaupun ada beberapa dari pusat dana transfer akan terkoreksi, sehingga kita akan mengoreksi APBD secara keseluruhan,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Komisi III DPRD Kota Cilegon Abdul Ghoffar menyatakan, akibat pandemi Virus Corona itu sektor pendapatan daerah ikut terpengaruh. Namun diharapkan tidak terlalu signifikan. Oleh karena itu ia meminta pemerintah daerah untuk meningkatkan PAD dari sektor lain.
“Saya kira sektor pajak penerangan jalan industri tidak berpengaruh ya. Pajak kita dari sektor itu cukup besar,” pungkasnya. []
