BCO.CO.ID – Ketua Persatuan Pedagang Kaki Lima Kota Cilegon (Perkoci) Feriyana mengungkapkan, para pedagang atau pemilik warung yang bangunan dibongkar oleh PT Krakatau Steel di belakang Alun-alun Kota Cilegon telah mendapatkan tempat baru untuk berjualan di Pasar Krenceng, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon.
Feri bilang, para pedagang di tempat itu direlokasi ke Pasar Krenceng. Mereka juga telah mendapatkan tempat dan kunci untuk berjualan di lokasi ini tanpa harus membayar uang sewa tempat.
“Jadi PT KS itu memberikan warung di Krenceng, direlokasi. Dan sebenarnya, mereka itu udah punya warung di sana tapi enggak ditempatin di sana bahkan udah kita gratiskan,” kata Feriyana, kepada BCO Media, Kamis 20 Juni 2024.
Feri yang juga Sekertaris Koperasi Konsumen Bersama Pedagang Krakatau (Kopdaka) Cilegon ini menuturkan, semua pedagang yang berada di lahan PT KS di belakang Alun-alun Kota Cilegon itu sudah diakomodir untuk menempati lokasi yang sudah dibangun tersebut. Sosialisasi juga sudah lama dilakukan oleh Perkoci. “Semua pedagang itu sudah diakomodir di sana, satu-satu udah megang kunci,” terangnya.
Ia juga meluruskan informasi terkait pungutan terhadap pedagang di lokasi penertiban. Menurutnya, uang iuran dari para pedagang digunakan untuk kebersihan, perawatan apabila ada jaringan listrik yang rusak, dan keperluan untuk di mushola.
”Uang iuran itu bukan untuk pengurus, tapi kita gunakan untuk kebersihan, perawatan listrik, dan perawatan mushola. Uang itu kami gunakan untuk bayar sampah, perbaikan listrik kalau ada yang kornslet, juga merawat mushola. Semua informasi itu kami share di grup,” ucap Feri.
Feri berujar, ia sudah lebih dulu membongkar warungnya di lokasi tersebut lantaran adanya surat penertiban dari pemilik lahan. Hal ini juga, sudah disampaikan jauh-jauh hari kepada para pedagang. Kata dia, para pedagang juga telah memberikan surat pernyataan terkait kesiapan pembongkaran bangunan dan kesiapan untuk dipindahkan.
“Bahkan mereka itu ada surat pernyataan terkait kesiapannya untuk membongkar dan siap dipindahkan ke Krenceng, saya ada suratnya,” ujarnya.
Feri menambahkan, permasalahan tersebut sebenarnya sudah selesai. Hanya saja, ada beberapa pedagang yang belum membongkar bangunannya. “Semua upaya dari mulai sosialisasi itu sudah kita lakukan, dan sebenarnya sudah tidak ada masalah juga,” pungkasnya. []
