CILEGON.BCO.CO.ID – Wakil Ketua DPRD Kota Cilegon Nurotul Uyun mengunjungi kediaman rumah bayi yang mengalami gangguan paru-paru dan gizi buruk di Lingkungan Tegal Cabe, RT 04, RW 02, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Senin 31 Oktober 2022.
Selain gangguan paru-paru dan gizi buruk, bayi mungil bernama Qiana Nafeeza Mahrah yang baru berusia 2 bulan itu juga didiagnosa mengalami jantung bocor dengan kondisi tulang bahu sebelah kiri renggang.
Mendengar informasi tersebut, Uyun langsung mendatangi rumah Qiana, untuk memastikan bayi yang merupakan anak dari pasangan Wawan Setiawan dan Cucu Halimah Haliyanti mendapatkan pelayanan dan perhatian yang khusus.
“Hari ini saya berkunjung ke rumah warga Tegal Cabe untuk melihat kondisi bayi yang mengalami permasalahan kesehatan yang kompleks. Alhamdulillah tadi sudah bertemu dan kondisinya memprihatinkan sehingga harus dibantu agar mendapatkan pemeriksaan yang lebih detail lagi dan penanganan khusus,” kata Uyun.
Dalam kunjungannya, Uyun hadir mengajak Lurah Citangkil Faisal Tanjung agar kondisi bayi Qiana bisa segera ditindaklanjuti.
“Bersama Lurah begitu saya tiba di lokasi, dari kader Posyandu dan Puskesmas Citangkil juga langsung kami minta untuk hadir. Alhamdulillah BPJS nya ada, tinggal nanti dari Dinas Kesehatan saya minta untuk segera menurunkan langsung timnya dan membantu mengkordinasikan untuk tindak lanjut pengobatan berikutnya. Karena memang kondisinya orangtuanya juga perlu sangat dibantu dan tentu saja Dinas Kesehatan harus turun langsung sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat untuk memfasilitasi pengobatan lanjutan bayi Qiana ke RSCM Jakarta,” jelas politisi PKS ini.
Dalam kesempatan tersebut, selain memastikan Qiana mendapatkan pelayanan dari instansi terkait, Uyun juga memberikan bantuan kepada orangtua Qiana dan meminta kepada pihak terkait untuk terus mengabarkan kondisi terbaru dari Qiana.
Sebelumnya, dari hasil rontgen yang dilakukan tulang bahu sebelah kiri Qiana mengalami kerenggangan. Qiana juga di diagnosa mengalami jantung bocor, gangguan paru-paru, dan gizi buruk, dari hasil pengecekan yang sudah dilakukan.
Atas petunjuk dokter RSUD Cilegon, Qiana harus dirujuk ke RSCM Jakarta. Sementara Wawan orangtua Qiana hanya berprofesi sebagai buruh harian lepas yang kesehariannya menjual jus di wilayah BBS. []