BCO.CO.ID – Warga di Komplek Taman Cilegon Indah, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, sudah 3 bulan terakhir mengeluhkan bau belerang yang menyengat. Bau tersebut, diduga berasal dari lokasi penampungan batu bara yang tak jauh dari permukiman warga.
Ketua RT 07/RW 05 Rachmat Sri Harimulyanto menyampaikan, bau menyengat itu biasanya tercium saat malam hingga subuh atau pagi hari. “Baunya itu menyengat dan bikin pusing, kalau saya cium bau sama merasakan pusing aja. Kalau yang lain ada yang sesak, ada yang ubinnya kotor (penuh debu-Red) hitam,” kata Rachmat, kepada BCO Media, 25 Agustus 2023.
Dia menyebut, sekitar satu kilometer dari permukiman penduduk terdapat tiga stockpile batu bara yang masuk wilayah Cilegon dan Kabupaten Serang. Dia khawatir, dalam jangka waktu panjang hal ini akan membuat kesehatan masyarakat memburuk. “Bukan ancaman lagi tapi dampak kedepannya itu kita ngeri, apalagi tadi warga saya nge-share penyakit apa gitukan,” jelasnya.
Karena persoalan itu, para warga sempat berunding dan membuat surat protes yang dilayangkan kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon hingga Wali Kota Cilegon. Terdapat 50 KK yang menandatangani surat protes tersebut. Namun hingga kini, tidak ada tindaklanjut dari instansi terkait imbas bau belerangan yang mengganggu masyarakat ini. “Kitakan harus nunggu sampai kapan, sementara baunya terus menerus, kesehatan warga tetap terancam. Ini aja banyak penyakit batuk di sini,” ungkapnya.
Menurutnya, warga ingin udara di komplek yang mereka tinggali itu bersih tanpa khawatir dibayang-bayangi bau belerang yang menyengat. “Kita ingin clean aja udaranya kayak dulu lagi, masa pagi-pagi kita menghirupnya bukan udara segar malah bau batubara. Bukannya sehat, malah bengek,” tutup Rachmat. []