CILEGON, BCO – Keberadaan Kampung Kuliner yang berlokasi di Lingkungan Sambirata, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, menjadi sentra usaha baru bagi masyarakat sekitar yang bergerak pada sektor jajanan makanan.
Tempat yang bernama Kampung Kuliner Latar Ambeu dengan luas 8.000 meter persegi ini, mampu menampung 100 pedagang dengan bangunan permanen yang diluncurkan langsung oleh Wakil Walikota Cilegon Ratu Ati Marliati, bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Cilegon Abadiah, Jumat 14 Agustus 2020.
Dalam acara tersebut, Wakil Walikota Cilegon Ratu Ati Marliati mengungkapkan, ia bangga dengan adanya tempat tersebut lantaran bisa menjadi wadah bagi pedagang dan bisa menaikan ekonomi masyarakat.
Menurutnya, lokasi tersebut yang merupakan inovasi para pemuda sekitar bisa menjadi sarana untuk menekan angka pengangguran.
“Ini akan menambah peningkatan ekonomi masyarakat tentunya, ibu rumah tangga yang biasanya mungkin banyak waktu di rumah (punya waktu senggang) dia bisa melakukan usaha – usaha disini dengan di koordinir secara baik. Kemudian dapat menekan angka pengangguran sehingga tenaga – tenaga kerja lokal dia tidak harus berfikir bekerja di perusahaan tetapi disini pun bisa mendapatkan penghasilan,” papar Ratu Ati Marliati kepada wartawan.
Masih kata Ati, Pemda Cilegon akan hadir dengan memberikan dukungan dan memberikan sarana ataupun hal lain guna mendukung terciptanya sentra usaha kuliner tersebut.
“Tinggal nanti bagaimana yang dibutuhkan pemuda disini kebutuhannya apa sarananya, nanti kita akan tahu, kita akan inventarisis. Seperti tadi cone block, misalnya kalau ini bisa nanti kita bisa berikan,” pungkasnya.
Ratu Ati berharap, pengelola harus bisa menciptakan situasi yang aman untuk pengunjung lantaran saat ini pandemi Covid-19 masih belum selesai.
Sementara itu, Salman, Panitia sekaligus Ketua Pemuda Lingkungan Sambirata mengatakan, pusat kuliner ini dibangun di atas lahan milik masyarakat sekitar untuk mewadahi para pedagang yang ada di wilayah tersebut.
Dikatakan Salman, lahan tersebut dulunya merupakan sarana olahraga namun terbengkalai karena tidak digunakan.
“Karena disini banyak pedagang – pedagang liar yang sulit mencari lahan usaha makanya kita sama pemuda, tokoh masyarakat, bergerak untuk menjadikan lahan ini menjadi sentra usaha kuliner,” katanya. []