CILEGON.BCO.CO.ID – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Cilegon, menggelar sekolah pra nikah terhadap warga yang akan menghadapi jenjang pernikahan guna mencegah terjadinya stunting dan menekan angka perceraian rumah tangga.
Kepala DP3AKB Kota Cilegon Agus Zulkarnaen mengungkapkan, sekolah pra nikah itu diikuti oleh peserta yang berusia 20 hingga 25 tahun atau yang akan melanjutkan ke jenjang ke pernikahan. “Program untuk mencegah stunting sebetulnya, jadi salah satunya menyiapkan dari sisi mental, ekonomi para remaja calon pasangan pengantin dan bagian daripada upaya untuk mengurangi KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga),” ujar Agus Zulkarnaen, Kepala DP3AKB Kota Cilegon, Rabu 08 Juni 2022.
Selain itu juga, sekolah ini penting dilakukan guna mencegah terjadinya pernikahan pada usia 19 tahun ke bawah. Kemudian, warga yang mengikuti sekolah pra nikah akan mendapatkan sertifikat khusus dari DP3AKB Kota Cilegon. “Jadi tidak boleh ada perkawinan di usia 19 tahun ke bawah, karena kan kita ada undang-undang perkawinan jadi tidak boleh ada anak yang nikah di usia 19 tahun kebawah,” kata Agus lagi.
Sementara itu di tempat yang sama, Wakil Walikota Kota Cilegon Sanuji Pentamarta menyampaikan, pihaknya mendukung penuh kegiatan sekolah pra nikah yang dilakukan DP3AKB Kota Cilegon.
Kata Sanuji, kegiatan itu perlu dilakukan sebagai upaya mempersiapkan mental dan pemahaman remaja yang akan melangkah ke jenjang pernikahan atau rumah tangga. “Saya kita penting, nanti perlu komperhensif untuk dipersiapkan pemudanya, mentalnya, pemahaman bagaimana membangun rumah tangga, etika, adab dan termasuk kesiapan mereka secara ekonomi agar lebih rajin dan lebih giat mencari biaya hidup. Termasuk kesehatan reproduksi karena ini juga penting dengan begitu tingkat perceraian bisa dikurangi,” terang Sanuji Pentamarta, Wakil Walikota Cilegon. []
