CILEGON.BCO.CO.ID – Puluhan anggota Paguyuban Pengurus Truck (Petruck) Merak melakukan aksi spontanitas di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, lantaran pelayanan pengelola pelabuhan terhadap konsumen dinilai buruk dan terkesan menganaktirikan pengguna jasa di Dermaga Reguler ketimbang di Dermaga Eksekutif.
Selain itu, para sopir truk yang hendak melanjutkan perjalanannya membawa logistik ke Pulau Sumatera ternyata tidak mendapatkan haknya menerima tes antigen gratis yang disediakan. Tak hanya itu, pengelola Pelabuhan Merak yakni PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak terindikasi melakukan pengusiran terhadap Petruck dengan cara halus.
“Kami masyarakat yang berkegiatan di dalam pelabuhan kaget dengan aturan yang pada akhirnya merugikan kami masyarakat untuk berkegiatan di dalam,” ujar Dicky Maula Syaf, Ketua Petruck Merak kepada wartawan, Jumat 12 November 2021.
Dikatakan, perbandingan pelayanan di Dermaga Eksekutif dan Dermaga Reguler itu terlihat dari adanya lokasi tes rapid antigen yang disediakan pengelola. Dicky menilai, hal ini tentunya mendiskriminasi pengguna jasa yang memanfaatkan Dermaga Reguler.
“Di reguler sendiri kurang dimanusiakan dengan tidak adanya rapid yang disediakan tidak seperti di eksekutif yang disediakan tes PCR, ada sedikit diskriminasi lagi,” katanya.
Ia meminta PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak selaku pengelola Pelabuhan Merak untuk konsisten dalam menjaga pelayanan lantaran menyangkut iklim bisnis masyarakat yang berkegiatan di area pelabuhan. Lebih jauh, ia mengakui jika sopir truk ekspedisi mendapatkan fasilitas tes antigen gratis namun tidak setiap hari dan hanya pada momen-momen tertentu saja.
“Ini zaman lagi sulit jadi jangan dipersulit, iya disediakan tapi hanya pada momen-momen tertentu saja enggak setiap hari. Ya mudah-mudahan ini usulan di dengar, bisa jadi solusi jugakan. Tidak menghambat aktivitas bongkar muat juga di Pelabuhan Merak,” imbuhnya. []