BCO.CO.ID – Wilayah pemukiman penduduk yang berada di perbukitan di Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, berpotensi mengalami krisis air bersih saat musim kemarau tiba. Meskipun begitu, berbagai upaya sedang dilakukan untuk mengentaskan persoalan klasik tersebut.
Camat Pulomerak Ade Heru Sanjaya menyampaikan, tahun ini wilayahnya mendapatkan program pipanisasi sepanjang tiga kilometer dari Cipala ke Gunung Penawen. Dari Gunung Penawen, air kemudian akan dialirkan ke tiga lingkungan. Menurutnya, Lingkungan Cipala kini sudah memiliki sumber air bersih.
“Kalau potensi masih ada karena namanya wilayah pegunungan, tapi yang pasti upaya yang sedang kita lakukan yang pertama alhamdulilah di tahun ini mendapatkan pipanisasi tiga kilometer,” kata Ade Heru Sanjaya, ditemui wartawan, Rabu 12 Juni 2024.
Untuk wilayah Suralaya, kata Ade, pihaknya sedang berkoordinasi dengan industri untuk dilakukan pengeboran sumber air dari tanah. Selanjutnya, wilayah Kecamatan Pulomerak juga mendapatkan bantuan lima titik pengeboran yang berasal dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Cilegon.
“Saya dapat informasi terakhir itu sudah di survei, mudah-mudahan berjalan lancar. Itu lima titik, hampir semua kelurahan ada,” imbuhnya.
Dia bilang, potensi krisis air bersih yang menjadi ancaman tidak hanya di wilayah perbukitan. Namun, ada juga pemukiman penduduk di bawah bukit yang terancam mendapatkan kesulitan air bersih. “Di bawah juga ada, cuma kalau di bawah akses bantuan lebih gampang. Yang kita prioritaskan di pegunungan dulu, dan mudah-mudahan lancar sekarang juga masih komunikasi dari Perumda CM pembukaan jaringan distribusi utama mudah-mudahan sampai Merak,” pungkasnya. []