BCO.CO.ID – Anggaran belanja Pemerintah Kota Cilegon pada APBD 2023 yang tidak terserap atau menjadi SILPA tercatat sebesar Rp119.855.175.784.00. Pada tahun anggaran 2022 lalu, SILPA Pemkot Cilegon tercatat sebesar Rp418 miliar lebih. Hal itu diketahui berdasarkan postur atau kerangka pada RAPBD Kota Cilegon tahun 2024.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua II DPRD Kota Cilegon Nurotul Uyun mengatakan, nilai tersebut menjadi catatan bersama untuk bisa dimaksimalkan guna memenuhi kebutuhan program yang telah ditetapkan oleh DPRD Kota Cilegon termasuk untuk memenuhi atau mengakomodasi janji politik kepala daerah, maupun program-program RPJMD Kota Cilegon. Kendati demikian, ada beberapa poin yang harus menjadi fokus bersama ketika melihat postur RAPBD 2024 yang telah ditetapkan oleh anggota dewan.
Uyun mengapresiasi Pemkot Cilegon terkait peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup signifikan. Menurutnya, hal itu bisa dialokasikan untuk menambah porsi pembangunan di Kota Cilegon yang sifatnya pemenuhan hak dasar masyarakat. “Sehingga di tahun 2024 itu bisa berjalan program-program yang sudah dicanangkan, dan mengakomodir apa yang menjadi kebutuhan masyarakat banyak di Kota Cilegon,” kata Nurotul Uyun, Rabu 22 November 2023.
Dijelaskan Uyun, dalam rancangan APBD 2024 juga ada beberapa poin yang menjadi sorotan dewan, yakni belanja modal yang rendah atau hanya sebesar Rp221 miliar atau kurang dari 10 persen pada nilai keseluruhan APBD yang menyentuh angka Rp2,3 triliun. Uyun bilang, ketika pembangunan itu berjalan secara maksimal maka porsi alokasi anggaran belanja modal seharusnya di atas 30 persen. Hal ini guna mengimbangi kebutuhan dasar masyarakat maupun yang lainnya.
Sementara untuk alokasi belanja operasi pada RAPBD Kota Cilegon TA 2024, tercatat sebesar Rp2,085 triliun. Uyun melanjutkan, anggota dewan yang tergabung dalam badan anggaran secara tegas meminta Pemkot Cilegon untuk memaksimalkan belanja modal sebagai bagian dari tanggung jawab pemerintah daerah kepada masyarakat dalam menghadirkan pembangunan yang bisa dirasakan dan dinikmati masyarakat secara umum.
“Idealnya memang minimal 40 persen, agar pembangunan itu bisa berjalan dan memenuhi hajat hidup kebutuhan masyarakat Kota Cilegon. Terutama di pelayanan wajib dasar dan kegiatan-kegiatan yang lainnya,” jelasnya.
Di lain sisi, Uyun juga menyoroti nilai bantuan hibah yang nilainya naik Rp26,23 miliar dari semula Rp63,229 miliar menjadi Rp89,44 miliar. Kenaikan bantuan hibah ini juga bukan berdasarkan RAPDB 2023 tetapi berdasarkan KUA-PPAS. Oleh sebab itu, Uyun bilang, badan anggaran DPRD Kota Cilegon secara tegas meminta para penerima hibah adalah penerima yang jelas apalagi saat ini memasuki tahun politik serta tahun terakhir pengabdian dan penganggaran sebelum Pileg 2024. “Teman-teman kemarin juga meminta data terkait dengan penerima hibah juga dilampirkan, sehingga bisa terlihat alokasi hibah itu kemana saja,” terangnya.
Sekedar diketahui, estimasi pada sektor pendapatan daerah Kota Cilegon ditargetkan pendapatan sebesar Rp2,32 triliun. Pendapatan ini meningkat sebesar Rp108,7 miliar dari target sebelum pembahasan yang bersumber dari peningkatan target PAD Pendapatan Pajak Daerah dan pendapatan penerimaan dana transfer perimbangan diluar DAK Fisik, DID dan Bankeu. Target pendapatan daerah ini naik sebesar rp337,3 miliar dari target pendapatan daerah reguler tahun anggaran 2023 yang sebesar 1,98 triliun.
Sedangkan pada sektor belanja daerah dialokasikan pagu sebesar 2,44 triliun, atau naik sebesar Rp118,7 miliar dari target sebelum pembahasan, yang digunakan untuk belanja wajib dan mengikat OPD, kenaikan honorarium non PNS 10 persen serta belanja prioritas daerah lainnya. Alokasi belanja daerah ini naik sebesar Rp45,35 miliar dari alokasi belanja daerah reguler tahun anggaran 2023 yang sebesar Rp2,39 triliun.
Dalam penerimaan pembiayaan, diproyeksikan sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya sebesar Rp119,85 miliar. Proyeksi penerimaan pembiayaan daerah ini turun sebesar Rp298,88 miliar dari proyeksi penerimaan pembiayaan daerah reguler tahun anggaran 2023 yang sebesar Rp418,73 miliar. []