CILEGON, BCO – Serapan pos anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) yang berasal dari APBD Kota Cilegon untuk penanganan Covid-19 di wilayah Cilegon rendah. Pasalnya, anggaran senilai Rp74 miliar itu baru terserap 25 persen.
Oleh karena itu, untuk memaksimalkan penanganan Covid-19, Pemerintah Kota Cilegon akan menggeser anggaran tersebut dengan cara merawat warga yang berstatus OTG Covid-19 dan akan ditempatkan di hotel. Selain itu juga, biaya pemulasaran atau pemakaman pasien Covid-19 yang meninggal dunia akan disesuaikan dengan anggaran tersebut.
“Kan tadinya tidak ada biaya isolasi mandiri, sekarang harus ada biaya isolasi mandiri. Kan OTG enggak boleh isolasi sendiri di rumah (harus dikhususkan). Terus ada kegiatan pemakaman, ya kan tadinya alokasi bikin kuburannnya enggak ada. Nah itu semuan dialokasi dari anggaran BTT itu,” ujar Walikota Cilegon Edi Ariadi usai peresmian Dermaga 4 di Pelabuhan Merak, kemarin.
Seluruh anggaran tersebut, kata Edi, hanya digeser peruntukannya. Namun untuk nilai sendiri, pihaknya akan menyesuaikan dengan keadaan atau kondisi.
“Kan BTT-nya Rp 74 M, terus realisasinya baru 20 atau 25 persen, masih banyak,” kata Edi.
Disinggung soal mulai kapan warga yang berstatus OTG Covid-19 ditempatkan di hotel, Edi mengungkapkan, kebijakan itu akan dilakukan setelah pihaknya menyetujui pergeseran anggaran tersebut.
“Kan BTT-nya baru mau saya tanda tangan, nanti boleh action setelah itu,” pungkasnya. []