BCO.CO.ID – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon Heni Anita Susila mengungkapkan, terdapat 32 orang siswa SDN Kependilan yang mengalami keracunan massal usai menyantap makanan ringan jenis kue pie dan talam yang dibagikan orang tak dikenal pada Kamis 12 Oktober 2023.
Dari puluhan siswa yang mengalami gejala muntah-muntah hingga pingsan itu, tiga orang di antaranya dilarikan ke Puskesmas Jombang untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Hingga saat ini, kondisi mereka telah membaik dan bisa di pulangkan setelah mendapat perawatan. “Sudah di pulangkan sekarang, jadi kondisinya sudah membaik. Yang di puskesmas juga sudah pulang,” ujar Heni Anita Susila.
Dia bilang, kejadian ini menjadi pembelajaran para guru di seluruh sekolah di Kota Cilegon agar tidak menerima makanan dari orang misterius. Sebab menurutnya, hal tersebut akan menimbulkan masalah bagi anak-anak sekolah. “Semua sekolah di Cilegon kita imbau, agar supaya tidak terjadi kasus seperti di SD Kependilan ini,” katanya.
Heni menambahkan, apabila kondisi anaka stabil maka dapat mengikuti proses belajar seperti semula. Akan tetapi apabila kondisinya kurang baik, anak-anak yang keracunan harus istirahat sampai kondisinya benar-benar pulih. “Istirahat di rumah dan mungkin nanti ada pemeriksaan lanjutan,” pungkas Heni.
Di tempat yang sama, Surveilans Epidemologi Dinkes Kota Cilegon Suyanti mengungkapkan, pihaknya masih mengembangkan kasus tersebut dan berkoordinasi dengan Badan POM Serang guna mengetahui kandungan di dalam kue pie yang menyebabkan anak-anak sekolah keracunan. “Kemungkinan bakteri yah, tapi kita belum tahu. Kita masih terus melakukan pemeriksaan, kita masih terus melakukan pengumpulan data untuk melihat apa yang menjadi penyebabnya,” terang Suyanti.
Lebih lanjut, Suyanti berujar, pihaknya masih melakukan observasi selama 24 jam. Apabila ada temuan gejala seperti diare, para siswa harus dilakukan pemantauan kesehatan. “Ini masih terus berkembang, makanya kita belum fiks ini,” tutupnya. []