BCO.CO.ID – Massa aksi unjuk rasa di Kantor Walikota Cilegon, mengaku sempat mendapat tekanan dari pejabat di Lingkungan Pemkot Cilegon agar tidak ikut berunjuk rasa terkait nasib honor mereka yang tak dibayar oleh pemerintah diakhir tahun 2024.
Hal itu diutarakan langsung Martin Al Kosim, salah seorang orator saat berunjuk rasa pada Rabu 8 Januari 2025.”Iya banyak aduan kepada kami, ada sedikit penekanan larangan agar jangan turun aksi. Ini dilakukan oleh oknum-oknum pejabat Pemkot Cilegon maupun dari Kementerian Agama,” ujar Martin Al Kosim.
Meskipun tidak ada sanksi bagi yang ikut aksi, lanjut Martin, namun larangan tersebut disinyalir agar demo menuntut hak para guru madrasah hingga kader Posyandu maupun linmas tidak dilakukan. “Inikan menyampaikan aspirasi, menuntut hak kita,” jelasnya.
Sementara itu, salah seorang orator yang akan berorasi sempat menyindir Walikota Cilegon Helldy Agustian dengan mengajak massa lainnya untuk bernyanyi. “Perlu karokean dulu ga nih? Kan walikotanya suka karaokean,” sindirnya. []