CILEGON.BCO.ID – Kolaborasi penggiat kreatif terjadi di acara CLGN Fest yang digelar pada Rabu malam, 10 November 2021. Berlokasi di CLGN Garden lingkungan Pegantungan Kelurahan Jombang Wetan Kecamatan Jombang Kota Cilegon dilaksanakan.
Beragam pertunjukan ditampilkan seperti seni rupa, kriya, musik tradisi, talkhsow kreatif dan pertunjukan teater dalam rangka memperingati Hari Pahlawan.
Hal yang menarik dari event ini ialah pertunjukan teater kolosal yang dikeasikan menggunakan audio tekhnologi 5.1. Audio jenis ini diyakini menjadi pertunjukan seni teater pertama di Banten dengan tekhnologi audio cinematic.
Gesekan biola, gamelan, piano hingga masing-masing suara pemain akan diatur sedemikian rupa agar pertunjukan memiliki nuansa dan makna yang mendalam. Perpaduan lighting juga akan mewarnai setiap sudut panggung riging berukuran 6×12 merer ini.
M Qodarul Rizqi dari Salabai 34 Production selaku Head of Tekhnical Production acara ini mengatakan, tekhnologi audio 5.1 akan digunakan dalam pertunjukan teater. Terdapat lima system audio. Artinya suara berbeda akan keluar dari lima sumber.
“Di Banten, audio tekhnologi 5.1 untuk pertama kalinya digunakan oleh pertunjukan teater. Ini yang akan membuat menarik pertunjukan dengan nada suara yang berbeda keluar dari lima sumber. Jangkauan suara juga bisa kita batasi hanya di sekitar area pertunjukan,” ujarnya.
Pria yang akrab dipanggil Ceki ini menjelaskan pengaturan suara akan disesuaikan dengan positioning visualisasi pementasan dan pengiring suara.
“Seperti suara aktor akan ditempatkan kanan dan kiri panggung. Pengiring suara tradisional kontemporer di belakang dan leader seperti biola dan suling di tengah” ujarnya.
Untuk diketahui bahwa Ceki ini merupakan satu aset dari Banten yang memegang lisensi internasional dalam hal penata suara.
Di tempat sama, Bahroni, sutrada taeater kolosal yang bertajuk “Geger Cilegon” yang akan tampil dalam acara tersebut merasa bangga lantaran ini merupakan kolaborasi pertama dalam pertunjukan dengan sistem audio tekhnologi 5.1. Ia juga mengaku belum pernah menggunakan audio tersebut.
“Biasanya kami memakai sound system biasa yang atau stereo dalam satu sumber suara. Tentunya banyak keterbatasan dalam hasil yang didengar oleh penonton” katanya.
Bahroni menambahkan, pertunjukan dalam acara CLGN Fest akan membawakan kisah Geger Cilegon yang naskahnya ditulis oleh Akhdi Zukhruf Amri selaku Ketua Dewan Kesenian Cilegon dengan kolaborasi pengiring musik Edi Febriyadi selaku composer dari Gabungan Sastra Asean.
“Hari pahlawan 10 November ini menjadi momentum kami untuk mempertunjukan drama kolosal sejarah Cilegon 1888. Pegantungan terikat sejarah Geger Cilegon dan kami akan mempertunjukannya dalam teater kolosal. Ada banyak pihak yang berkolaborasi dalam event ini,” tutupnya.
Pertunjukan ini menerapkan protokol kesehatan dan gratis. Penonton cukup mengisi google form melalui link di bawah ini. []
Klik Disini