BCO.CO.ID – Ketua Komisi IV DPRD Kota Cilegon Erik Airlangga, mengaku telah memperingatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cilegon untuk segera melakukan perbaikan terhadap jalan-jalan yang rusak, terutama Jalan Lingkar Selatan (JLS).
Menurut informasi dari dinas terkait, kata Erik, pekan kedua bulan Juli 2024 kegiatan baru akan dilakukan. Oleh sebab itu, ia meminta setiap organisasi perangkat daerah (OPD) di Lingkungan Pemkot Cilegon untuk tidak membiasakan diri menunda kegiatan. Apalagi, yang berkaitan dengan infrastuktur.
“Saya sampaikan juga bahwa, dinas-dinas ini jangan kebiasaan melakukan kegiatan itu di akhir-akhir tahun terus. Sebab, masyarakat itu enggak tahu kenapa belum berjalan atau belum dilakukan perbaikan. Harusnya ada action yang konkret, apalagi menyangkut infrastuktur,” kata Erik Airlangga, Ketua Komisi IV DPRD Kota Cilegon, Kamis 4 Juli 2024.
Ia juga sangat menyayangkan kondisi JLS yang kembali dibiarkan rusak dipenuhi lubang-lubang yang berukuran besar. Selain itu, Erik juga menyoroti soal bantuan dari pemerintah pusat untuk penataan kawasan JLS yang belum terealisasi. “Apalagi saat ini menjelang tahun politik, kalau mau segera dilakukan. Kami juga sudah mengingatkan Dinas Perhubungan Kota Cilegon untuk melakukan pengawasan terhadap kendaraan-kendaraan besar yang lewat wilayah JLS Cilegon,” ujarnya.
Erik menambahkan, sebetulnya alokasi anggaran untuk pemeliharaan jalan telah disiapkan. Apabila ada kekurangan, sistem kolaborasi dengan industri bisa dilakukan. “Setiap tahun pasti ada anggarannya cuman memang sampai saat ini informasi terkahir dari dinas-dinas itu kan, bahwa saat ini belum dilakukan kegiatan karena picise lake (enggak ada uangnya-Red). Iya karena buka tutup anggaran sekarang itu,” tambah Erik.
Erik kembali menegaskan, biaya perbaikan jalan untuk JLS sendiri sebetulnya tidak terlalu mahal. Sebab, hanya cukup dilakukan penambalan pada jalan berlubang atau bisa juga berkolaborasi seperti yang sebelum-sebelumnya dilakukan pada saat perbaikan di masa mudik lebaran.
Menurutnya, Jalan Lingkar Selatan ini dibuat untuk memecah tingginya volume kendaraan agar tidak terjadi kemacetan. Selain itu juga, jalur ini menjadi jalur vital bagi industri maupun sektor pariwisata.
“Kita bekerjasama dengan provinsi, kita ada anggota dewan loh di provinsi. Bagaimana caranya untuk menarik anggara dari provinsi, karena JLS itu salah satunya dimanfaatkan oleh kendaraan-kendaraan yang menuju ke daerah wisata. Jadi biar ada langkah konkret, jangan sampai kayak begini tahun politik akhirnya JLS ajur muk-muk,” pungkasnya. []