CILEGON, BCO.CO.ID – Partai Keadilan Sejahtera DPD Kota Cilegon telah sukses mengusung kadernya dan menjadikan partai tersebut bersama Partai Berkarya memenangi perhelatan Pilkada Cilegon 2020. Meski berada di area pemerintahan, bukan tak mungkin bagi PKS untuk memberikan kritik terhadap kadernya yang menduduki kursi pemerintahan di kota industri ini.
Hal itu terungkap usai partai ini menggelar Musyawarah Daerah (Musda) di salah satu hotel berbintang di Kota Cilegon, yang mana hasilnya menjadikan mantan Direktur Pemenangan Helldy-Sanuji, yakni Amal Irfanudin, terpilih sebagai Ketua DPD PKS Cilegon masa bakti 2020 – 2025.
“Tapi kita akan selalu mendukung semua yang unsurnya kebenaran dan kebaikan. Biar itu pemerintahnya dari kita, tapi kalau itu salah tugas partai dan fraksi juga untuk meluruskannya. Karena kita amanahnya mensejahterakan masyarakat, kalau pemerintahnya salah, tidak benar jika kita biarkan yang rugi masyarakat bukan pemerintahnya. Makanya kita harus kawal terus pemerintahnya yang nanti itu tetap di jalan yang benar dan lurus,” kata Amal, kepada wartawan, Senin 28 Desember 2020.
Disinggung bagaimana cara mengkritik yang akan dijalankan PKS terhadap pemerintahan dari partainya tersebut, Amal menyampaikan, bahwa visi misi yang diusung oleh pasangan Helldy Sanuji merupakan jawaban dari kelemahan yang dijadikan program atas kritik pembangunan yang bermasalah di Kota Cilegon. Visi walikota terpilih pun tidak jauh dari menjadikan Cilegon sebagai kota santri sesuai sejarah yang telah ada.
“Karena kita sudah buat slot-slotnya, jadi kelemahan-kelemahan apa saja dan semua permasalahan itu jadi program kita untuk menyelesaikannya. Dan visinya adalah mewujudkan Cilegon yang baru, modern, dan bermartabat,” pungkasnya.
Sementara di tempat sama, Ketua Dewan Etik Daerah PKS Cilegon yang juga anggota DPRD Kota Cilegon Abdul Ghofar menjelaskan, pihaknya bakal tetap mengawal pemerintahan dengan sistem kritik yang membangun. Akan tetapi kata Ghofar, pihaknya bakal selalu mendengar dan menerima masukan dari pimpinan partai.
“Fraksi adalah kepanjangan tangan dari partai, sehingga saya tetap nurut pada Pak Amal,” ujar Abdul Ghofar. []