CILEGON, BCO.CO.ID – Produk Domestik Bruto (PDB) yang menunjukan angka minus 3,49 persen pada kuartal III 2020 kemarin dan memastikan Indonesia mengalami resesi ekonomi, karena pertumbuhan ekonomi yang melambat ini banyak pengusaha di daerah mengeluhkan kondisi tersebut.
Seperti diceritakan Akmad Suhandi, Ketua DPC HIPMI Cilegon. Dikatakan bahwa kondisi tersebut membuat sektor usaha mereka lesu. Sebab, selain melemahnya pertumbuhan ekonomi nasional, kondisi diawal pandemi juga membuat para pengusaha di Cilegon ini kesulitan untuk bertahan.
“Kalau bicara resesi sebelumnya juga dampaknya sudah terasa (waktu pandemi) tapi kita sebagai pengusaha yang paling penting bagaimana caranya bisa bertahan,” kata Akhmad Suhandi, kepada wartawan di salah satu hotel di Cilegon, Senin 16 November 2020.
Oleh sebab itu, Suhandi menekankan kepada para pengusaha untuk tidak melakukan investasi yang kurang penting demi bertahan pada masa resesi ini sampai kondisi ekonomi kembali normal.
“Jangan sampai berinvestasi yang enggak penting. Mendingan ditahanlah. Atau punya sisi usaha jangan sampai serakah semua diambil pada kenyataannya susah sendiri, pelan-pelan aja. Kalau kondisi sekarang, bertahan lebih baik,” jelasnya.
Untuk bertahan pada masa resesi ini, sambung Ketua DPC HIPMI Cilegon, ada baiknya mengoptimalkan pekerjaan yang pengusaha miliki sehingga mampu mengembalikan kepercayaan serta menciptakan kondisi yang tetap kondusif meski digempur oleh lemahnya pertumbuhan ekonomi nasional. Meksi demikian diakuinya, kondisi tersebut membuat anggota HIPMI Cilegon sendiri merasakan dampak yang cukup signifikan
“Dimaksimalkanlah bagaimana caranya kita bisa bertahan. Kalau anggota banyak yang terdampak. Kalau kolaps belum pernah dengar kita tapi berdampak mah ada, karena mereka komunikasi sama kita,” imbuhnya.
Meski ada bantuan dari Pemda Kota Cilegon untuk UMKM, namun anggota HIPMI Cilegon sendiri enggan untuk mengajukan bantuan tersebut lantaran mereka bergerak pada usaha sektor jasa. Oleh karena itu, dengan adanya bantuan dari pemerintah bagi UMKM, pihaknya berharap bantuan tersebut mampu memperbaiki kondisi ekonomi.
“Anggota HIPMI enggak ada yang mengajukan jadi ya wajar enggak dapat juga karena enggak mengajukan, jadi kita di HIPMI ini didominiasi sektor jasa. Saya yakin di tahun pandemi ini, dengan bantuan ini harus efektif diwajibkan efektif,” pungkasnya. []