CILEGON, BCO.CO.ID – Varietas jagung ungu yang belum banyak dikembangkan masyarakat di Indonesia menjadi peluang tersendiri bagi Ahmad Sujai, salah seorang petani di Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon. Ia mulai membudidayakan tanaman langka ini untuk memenuhi permintaan pasar lokal Cilegon maupun di Banten.
Dikatakan Ahmad Sujai, dalam satu hektare lahan yang ditanami jagung ungu, ia bisa menghasil enam ton jagung varietas unggulan ini untuk dijual kepada pemesan. Selain itu, jagung yang dikenal dalam bahasa Spanyol dengan sebutan Maiz Morado ini juga tidak memakan waktu lama dari masa tanam hingga panen.
“Proses tanam sampai panen itu 65 hari, dari satu hektare bisa dapat enam ton,” kata Ahmad Sujai, kepada wartawan di area perkebunan jagung ungu di Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Senin 16 November 2020.
Karena masih sulit mendapatkan jagung ungu di pasaran, Ahmad Sujai mengatakan, setiap panen langsung diborong pemesan. Ia berharap, bantuan dalam bentuk bibit dan pupuk dari pemerintah dan industri semakin banyak agar bisa memenuhi permintaan pasar.
“Ini semua udah ada yang pesen, tahu mau dipanen aja sudah langsung pada pesen,” tukasnya.
Sementara di tempat yang sama, Camat Ciwandan Agus Ariadi mengungkapkan, budidaya tanaman pangan jenis ini telah tersebar di enam kelurahan di Kecamatan Ciwandan. Diakuinya, Pemerintah Kecamatan Ciwandan terus mendorong petani di wilayahnya untuk mengembangkan tanaman tersebut guna memenuhi permintaan pasar.
“Seluruh hasil panen sepenuhnya untuk masyarakat, pemerintah dan industri hanya mensuport saja. Alhmadulilah tentunya saya lihat ini sangat laur biasa hasilnya,” ujar Agus Ariadi.
Budidaya jagung ungu ini juga merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong ketahanan pangan serta kemandirian ekonomi masyarakat di Kecamatan Ciwandan. Selain memiliki corak warna yang unik, jagung ini disebut cocok untuk masyarakat yang ingin menurunkan berat badan karena mengandung kadar gula yang rendah.
“Jagung ini banyak diburu masyarakat karena memiliki kadar gula rendah, dan rasanya pun cukup pulen dan enak. Makanya ketika dengar jagung ini mau di panen, masyarakat berbondong-bondong untuk memesan,” pungkas Agus. []