CILEGON, BCO.CO.ID – Dua pelaku tindak pidana pencurian dan pemberatan diamankan Satreskrim Polres Cilegon dari kediamannya masing-masing di Lebak Gede, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, dan Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang.
Kedua tersangka mengaku melakukan curanmor dengan alasan kebutuhan ekonomi dan untuk memenuhi stok permintaan kendaraan illegal di pasar gelap.
Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono mengungkapkan, salah seorang tersangka RH, warga Lebak Gede, Kecamatan Pulomerak, melakukan aksinya di wilayah Puloampel, Kabupaten Serang, dengan memanfaatkan kelengahan korbannya. Sebelumnya, RH telah memantau gerak-gerik calon korbannya.
“Pelaku sendiri sudah melakukan pengintaian ketika ada masyarakat yang lengah (kunci kendaraan masih menempel-red). Ini membuat pelaku semakin leluasa untuk melakukan tindakannya,” ungkap AKBP Sigit Haryono, saat melakukan ekspose, Jumat 30 April 2021.
Dikatakan, RH melakukan pencurian tersebut lantaran terjepit oleh kebutuhan ekonomi dengan cara menjaminkan sepeda motor hasil curiannya kepada orang lain. “Karena ada kuncinya mungkin yang dihutangi pelaku percaya saja,” ujar Kapolres.
Sementara untuk tersangka lain, polisi meringkus FM yang melakukan aksinya di PT Mustika Suralaya, Lingkungan Kubang Kepuh, Kelurahan Suralaya, Kecamatan Pulomerak, dengan cara menjebol lubang kunci Yamaha Vixion yang sedang terparkir. “Barang bukti dari FM kita temukan satu set kunci leter T dan satu unit Yamaha Vixion,” kata Sigit.
Totalnya ada delapan kendaraan sepeda motor yang berhasil diungkap Satreskrim Polres Cilegon dalam rentang waktu April 2021. Kendaraan-kendaraan itu diungkap dari luar wilayah Kota Cilegon, yakni di Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang. Selanjutnya, kedua tersangka tersebut terancam mendekam di jeruji besi dengan hukuman 7 tahun penjara. []
