CILEGON, BCO – Sebuah Madrasah Ibtida’iyah di Lingkungan Watulawang, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, rusak parah setelah dihantam angin kencang dan longsor pada Jumat 21 Februari 2020 lalu.
Sejumlah ruangan kelas dan ruang guru rusak parah akibat longsor yang menerjang sekolah tersebut.
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di madrasah yang bernaung di bawah Yayasan Al Khairiyah terganggu lantaran sekolah mereka yang rusak tersebut.
Menurut keterangan pengurus yayasan, kejadian ini terjadi setelah diguyur hujan dan longsor tiga hari lalu dan menyebabkan mereka terpaksa meliburkan proses KBM. Kejadian longsor susulan juga menerjang ruang guru hingga membuat para tenaga pendidik tersebut membawa tugas mereka ke rumah masing-masing karena kondisi ruangan yang rusak parah dan tak bias ditempati.
“Waktu hari jumat itu kejadiannya, itu yang rusak kelas 1 sampai kelas 3 dan ruangan perpustakaan. Setelah yang ruangan itu rusak ada longsor susulan lagi menerjang kantor guru,” ujar Pengurus Yayasan Ade Mansuruddin kepada BCO, Senin 24 Februari 2020.
Dijelaskan Ade, sebelumnya aktivitas kegiatan belajar mengajar di sekolah ini diliburkan lantaran khawatir dengan keadaan sekolahnya. Namun, saat ini proses KBM kembali dilanjutkan dengan cara tukar waktu.
“Setelah kejadian itu kita liburkan, karena khawatir ada kejadian susulan. Tapi sekarang KBM dilanjutkan dengan cara kelas 1-3 sekolah pagi sisanya masuk sore,” jelasnya.
Selain kondisi kelas dan perpustakaan yang rusak, ruang guru pun mengalami kerusakan juga sehingga membuat para tenaga pendidik yang berjumlah 12 orang terpaksa menempati kelas yang masih bisa digunakan sebagai sarana istirahat, sementara untuk tugas sekolah dibawa ke rumah masing-masing.
“Ya kalau istirahat, guru-guru paling di kelas karena ruangan mereka enggak bisa ditempatin. Kalau tugas mah dibawa ke rumah,” katanya.
Akibat kejadian ini, madrasah mengalami kerugian lumayan besar. Ia juga berharap adanya bantuan yang disalurkan ke madrasah tersebut agar proses kegiatan belajar mengajar kembali normal tanpa terganggu kelas yang rusak.
“Sekitar 140 juta pak kalau di kalkulasikan (kerugiannya) mah, kita berharap adanya perhatian dan bantuan dari pemerintah ataupun donator yang peduli terhadap sekolah kami,” tandasnya. []