BCO.CO.ID – Head of Corporate Communications Chandra Asri, Chrysanthi Tarigan membantah unjuk rasa yang dilakukan warga Lingkungan Pengabuan, Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, pada Selasa 23 Januari 2024 kemarin akibat bau gas kimia. Hal itu dikatakan Chrysanthi Tarigan, usai mengunjungi warga Lingkungan Pengabuan, Rabu 24 Januari 2024.
Menurutnya, warga Pengabuan yang berdemo di Gate 15 PT Chandra Asri Pasific bukan karena mencium bau gas kimia. Akan tetapi kata dia, warga berobat ke puskesmas namun puskesmasnya tutup lantaran ada pergantian staf.
“Itu bukan bau gas mas ya, itu sebenarnya puskesmasnya tutup. Mereka itu tidak mengeluh soal bau, tapi mereka berobat ke sana, puskesmasnya tutup. Iyah yang di Gate 15, betul itu. Itu kejadiannya seperti itu,” kata Chrysanthi Tarigan, kepada awak media.
Dia berujar, usai pergantian staf tersebut puskesmas kembali dibuka setelah dikomunikasikan oleh lurah. Chrysanthi Tarigan juga bilang, tidak ada laporan soal bau gas kimia. Ia kembali menegaskan bahwa warga yang berdemo karena puskesmasnya tutup. Terkait warga yang mual-mual, menurutnya itu tergantung kondisi indvidu yang berbeda-beda. “Jadi setiap orang kondisinya beda-beda,” terangnya.
Chrysanthi Tarigan juga mengimbau, bagi warga yang mengalami kendala kesehatan untuk memeriksakan diri. Chandra Asri juga mengklaim membuka sejumlah layanan kesehatan dibeberapa lokasi. “Jadi kita membuka layanan kesehatan di beberapa lokasi, dan kami mengimbau kepada seluruh masyarakat yang mengalami kendala kesehatan untuk segera berobat, untuk segera memeriksakan diri dan itu semua ditanggung oleh Chandra Asri. Jadi jangan ragu untuk segera memeriksakan diri,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, pada Selasa 23 Januari 2024 kemarin warga Lingkungan Pengabuan berunjuk rasa di Gate 15 pabrik kimia PT Chandra Asri Pasific lantaran mencium bau menyengat hingga menyebabkan mual dan muntah-muntah. Diketahui, empat orang ibu rumah tangga dilarikan ke Puskesmas Ciwandan untuk mendapat perawatan medis.[]