CILEGON, BCO.CO.ID – Pemerintah Kota Cilegon berangkat ke Kabupaten Karawang, Jawa Barat, untuk melaksanakan studi banding penataan pasar yang ada di wilayah tersebut dan nantinya diterapkan di Kota Cilegon. Walikota Cilegon Helldy Agustian berangkat didampingi Wakil Walikota Sanuji Pentamarta, dan sejumlah pejabat lainnya.
Dikonfirmasi wartawan via telepon Walikota Cilegon Helldy Agustian menilai, penataan pasar di kota pangkal perjuangan itu dapat menguntungkan bagi pendapatan asli daerah (PAD). Pasalnya kata Helldy, nantinya tidak ada anggaran APBD yang dikeluarkan untuk pengelolaan dan penataan pasar di Cilegon lantaran dikelola oleh pihak ketiga.
“Iya jadi kita tidak menggunakan anggaran kita tapi semacam apa gtu, Asprindo jatuhnya. Kan pasar kita cukup luas dan ada beberapa,” ujar Helldy Agustian, Kamis 16 September 2021.
Selain telah berkomunikasi dengan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, Helldy juga bakal menemui Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asprindo) untuk melihat secara langsung pengelolaan pasar. Nantinya, lanjut Helldy, hasil studi banding ini direncanakan bakal diterapkan di Pasar Kranggot dan Pasar Kelapa.
“Terpenting bagi kami sekarang lihat dulu contohnya. Kemarinkan sebelumnya sudah telepon dengan Bupati Karawang (Cellica Nurrachadiana-Red) katanya dengan begitu menguntungkan, makanya kita mau cek langsung. Intinya kan tidak menggunakan APBD,” jelasnya.
Helldy menegaskan, pengelola pasar oleh pihak ketiga bisa lebih teratur baik itu dari sistem retribusi, pajak parkir, penyediaan fasilitas masyarakat yang menjamin dan peningkatan PAD.
“Semuanya menguntungkan, lihat dari retribusi, atau pajak parkir kali yah, jadi meningkatkan PAD. Karena kalau yang sekarang enggak dibagusin ya begini-begini saja pasti. Artinya, tidak ada biaya APBD yang keluar intinya itu sih,” imbuhnya. []