CILEGON.BCO.CO.ID – Menurut data Dinas Kesehatan Kota Cilegon pada rentang waktu Januari-Juni 2022, tercatat sebanyak 274 orang warga di delapan kecamatan di wilayah ini dilaporkan terjangkit Demam Berdarah Dangue (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Data tersebut juga mengungkap, ada satu orang warga di Kecamatan Citangkil meninggal dunia karena penyakit tersebut.
Dari data itu juga, kasus DBD banyak terjadi di Kecamatan Jombang 45 kasus, Kecamatan Cilegon 28 kasus, Kecamatan Pulomerak 33 Kasus, Kecamatan Grogol 31 kasus, Kecamatan Purwakarta 21 kasus, Kecamatan Ciwandan 25 kasus, Kecamatan Cibeber 43 kasus. Sementara untuk wilayah Citangkil yang terbagi dua wilayah terdapat 21 kasus dan 24 kasus.
Dikonfirmasi wartawan via sambungan telepon, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Cilegon, dokter Sri Rezeki menekankan, kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sangat penting dilakukan dalam rangka memberantas nyamuk penyebab DBD. “Yang diutamakan adalah pemberantasan sarang nyamuk, baik di dalam rumah maupun di luar rumah,” kata Sri, kepada wartawan, Kamis 28 Juli 2022.
Ditegaskan, kegiatan pencegahan seperti aktivitas Fogging hanya dapat membunuh nyamuk dewasa. Sehingga, kata Sri lagi, kegiatan PSN sangat penting dilakukan oleh masyarakat.
Di lain sisi, Sri menjelaskan, pihaknya setiap minggu mendapat laporan dari rumah sakit terkait kasus atau penyakit yang ditangani. Ia juga meminta, apabila ada masyarakat yang mengalami demam selama tiga hari berturut-turut untuk segera melakukan pemeriksaan di Puskesmas terdekat.
Ia juga menyampaikan, jika ada warga yang sampai meninggal dunia akibat penyakit tersebut. “Udah ada laporan yang meninggal,” jelasnya.
Di lain pihak, postingan Instagram pribadi Sanuji Pentamarta Wakil Walikota Cilegon pada Rabu kemarin 27 Juli 2022 menyebutkan, ada tiga orang warga di Lingkungan Deringo Kidul terjangkit DBD. Satu di antaranya anak usia 10 tahun meninggal dunia akibat penanganan yang terlambat. []