Kamis, November 7, 2024
BerandaSeni dan BudayaUbrug Bertema Sejarah “Telaga Wangi” Sukses Dipentaskan di Situ Rawa Arum

Ubrug Bertema Sejarah “Telaga Wangi” Sukses Dipentaskan di Situ Rawa Arum

CILEGON.BCO.CO.ID – Festival Kesenian Ubrug mengambil tema Sejarah “Telaga Wangi) sukses digelar Komunitas Kesenian Ubrug Milenial Cilegon di Cagar Alam Situ Rawa Arum, Kelurahan Tegal Wangi, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, pada Sabtu kemarin 30 Oktober 2021.

Komunitas Kesenian Ubrug Milenial Cilegon itu terdiri dari sejumlah elemen masyarakat, yang dibina Dewan Kesenian Cilegon (DKC) bekerjasama dengan LSM Gapura Banten, itu juga didukung instansi Pemerintah Kota Cilegon, serta dihadiri 100 orang penonton dari berbagai latar belakang dan diselenggarakan secara gratis.

Telaga Wangi atau saat ini akrab disebut Situ Rawa Arum disajikan mulai dari sejarah dan perkembangannya di masa kini. Penonton yang hadir dihibur oleh para aktor dengan karakter yang dimainkan. Tentunya, pertunjukan ubrug disajikan serius tapi jenaka.

Ketua Program Dewan Kesenian Cilegon (DKC) Roni Geseng menyatakan, festival ini digelar oleh para pelaku kesenian guna menunjukkan identitas Cilegon melalui jalan cerita pertunjukan ubrug.

“Kami membangun sebuah gagasan memajukan kebudayaan yang ada di kota Cilegon, menunjukan identitas Kota Cilegon ke luar kota ke seluruh Indonesia, bahkan ke tingkat Internasional. Kali ini di Rawa Arum, nantinya ubrug Cilegon milenial ini akan ditampilkan di seluruh kecamatan se-Kota Cilegon tentu dengan membawakan cerita di masing-masing wilayah, ” kata Roni Geseng, di depan audiens yang didalamnya ada Ahdi Zukhruf Amri, Ketua DKC.

Sementara, Pimpinan Produksi Festival Ubrug Milenial Cilegon Ayatullah mengungkapkan, pertunjukan kesenian ini dilaksanakan karena bagian dari program jangka panjang DKC setelah ikut berpartisipasi dalam festival ubrug tingkat nasional yang digelar oleh Kemendikbudristek RI. Hal ini juga merupakan upaya untuk melestarikan kebudayaan dan kesenian di daerah.
“Sebagai upaya dalam melestarikan kebudayaan dan keseniaan yang ada di Cilegon kami adakan acara ini,” ujarnya.

Ia menambahkan, festival ini juga merupakan wadah kolaboratif seniman lintas generasi di Kota Cilegon.

Di tempat yang sama, Ketua LSM Gapura Banten Husen Saidan yang juga pengurus Situ Rawa Arum menekankan, keberadaan Situ Rawa Arum sebagai warisan sejarah harus tetap dipertahankan. Ia juga mengajak masyarakat Kota Cilegon untuk merawat situ Rawa Arum peninggalan Ki Raden Ireng.

“Cerita Ubrug Milenial ini mengangkat pesan moral. asyarakat harus menjaga Situ Rawa Arum sebagai upaya menjaga ekosistem alam, juga karena ini bagian dari peninggalan para leluhur zaman dulu yaitu Ki Raden Ireng sebagai penguasa Telaga Wangi ,” ungkapnya. []

RELATED ARTICLES

Most Popular

- Advertisment -
Google search engine

Recent Comments