BCO.CO.ID – Ciptakan ruang berekspresi untuk anak-anak di lingkungan Cidangdang, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Roni Gesenk berhasil munculkan minat anak-anak pada seni ubrug. Pertunjukan teater tradisi yang memunculkan kembali dolanan serta nyanyian jaman dulu berhasil membuat penonton bernostalgia pada setiap adegan yang dimainkan para aktor cilik di Panggung Serba Guna objek wisata Situ Rawa Arum, Jumat malam, 7 Oktober 2023.
Saat diwawancara, Roni menerangkan bahwa program yang difasilitasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Badan Pelestarian Kebudayaan Wilayah 8 ini merupakan cita-cita yang sudah diharapkan sejak bermukim di Cidangdang, Grogol. “Potensi anak-anak di wilayah ini pada dunia pertnujukan memang patut diacungi jempol, makanya saat ada pembukaan program dari kementerian saya langsung mencoba daftarkan prorgam pelatihan ubrug untuk mereka,” ucapnya.
Roni juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon, para tokoh seni di Cilegon seperti Ketua Dewan Kesenian Cilegon dan Komunitas seni se Cilegon dan Husein Saidan tokoh pelestari Situ Rawa Arum atas dukungan yang selama ini diberikan.
“Saya lahir dari komunitas seni kecil yang saat itu dikomandoi Kang Ahdi, lalu bergulir sampai sekarang tentu atas doa dan dukungan rekan-rekan komunitas atau organisasi seni lain juga yang terlibat dalam perkembangan seni di Cilegon khususnya ibu Heni,” tukasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon Heni Anita Susila yang juga menyaksikan sampai akhir pertunjukan ubrug menyampaikan apresiasi kepada Roni yang berhasil melahirkan regenerasi baru dalam pertunjukan ubrug. “Saya terkesima sama pertunjukan yang disutradarai oleh Kang Roni dan dibawakan apik oleh tokoh anak-anak, dan banyak pesan-pesan dalam pertunjukan ini seperti dolanan dan bahasa bebasan membuat saya enggan beranjak dari kursi tadi,” ucapnya.
Heni juga menambahkan, kedepan anak-anak ini sangat berpotensi dalam pertunjukan ubrug dan harus dilestarikan. “Kami dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan turut melibatkan seni tradisi ubrug ini dalam beberapa kegiatan, agar masyarakat lebih luas dan tau bahwa ubrug di Cilegon masih ada dan harus dilestarikan,” pungkasnya.
Sementara itu, Tokoh Pelestari Situ Rawa Arum Husein Saidan menyampaikan rasa syukur atas pencapaian dari Roni Gesenk dan anak-anak di wilayahnya. “Ini suatu hal yang luar biasa dan tentunya sejak awal pergerakan seni di Grogol selalu saya dukung dan kedepan generasi ini yang akan menggaungkan seni ubrug lebih luas lagi,” ujar Husen.
Dalam acara ini juga hadir perwakilan dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 8, Komunitas dan organisasi seni se Cilegon, para pelaku seni, orang tua dari peserta pelatihan dan masyarakat Rawa Arum. []