CILEGON, BCO.CO.ID – Sejumlah fasilitas transportasi umum baik terminal bus dan pelabuhan di Merak, Kota Cilegon, sampai saat ini belum menerapkan alat pendeteksi Covid-19 yang menggunakan sampel nafas, GeNose.
Padahal, pemerintah telah jadwal menerapkan alat deteksi Covid-19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) di setiap terminal secara acak pada 05 Februari 2021.
Kepala BPTD Wilayah VIII Banten Endi Suprasetio mengatakan, sampai saat ini belum ada alat yang tersedia untuk diterapkan di tempat-tempat transportasi publik tersebut. Kendati begitu, lanjut Endi, apabila alatnya sudah tersedia pihaknya bakal langsung menerapkannya.
“Belum ada untuk saat ini. Bisa saja nanti dilengkapi,” kata Endi Suprasetio, Sabtu 06 Februari 2021.
Endi menjelaskan, pihaknya masih berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait pengadaan GeNose untuk dipasang di Terminal Terpadu Merak ataupun di Pelabuhan Merak.
“Masih menunggu, apalagi TTM masih dalam renovasi PT ASDP. Mungkin bisa saja PT ASDP melengkapi itu semua, termasuk untuk terminal penyebrangannya,” ujarnya.
Masih kata Kepala BPTD Wilayah VIII Banten, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat sudah ada rencana untuk mendistribusikan alat tersebut secara bertahap. Namun sejauh ini, ujar Endi, baru Terminal Bus Pulo Gebang, Jakarta Timur, yang menerapkan alat itu. Penerapan alat GeNose itu dilakukan secara random atau secara acak terhadap penumpang.
“Sudah ada rencana dari Dirjen Hubdat untuk mendistribusikan ke seluruh terminal yang ada secara bertahap. Untuk saat ini, yang pertama kali di Terminal Pulo Gebang,” tandasnya.
Sebagai informasi, alat GeNose di pilih oleh pemerintah lantaran biaya yang terjangkau dan akurasianya cukup tinggi dalam mendeteksi Covid-19. []