Rabu, Oktober 23, 2024
BerandaHumanioraTerkait Kisruh Lahan KS, DPRD Didesak Bentuk Pansus dan Walikota Diminta Empati...

Terkait Kisruh Lahan KS, DPRD Didesak Bentuk Pansus dan Walikota Diminta Empati ke Warganya

iklan

CILEGON.BCO.CO.ID – Aktivis dari Forum Pemerhati Pembangunan (FPP) Juli Tresno Adji mendesak kepada DPRD Kota Cilegon untuk membentuk pansus sengketa lahan warga dengan PT Krakatau Steel (KS). Pihak PT KS mengklaim sejumlah bidang tanah sisi jalan Anyer-Cilegon yang berada di empat kelurahan, yakni Warnasari, Samangraya, Kubangsari, dan Tehalratu, adalah miliknya, sedangkan warga mengaku PT KS belum melakukan pembayaran atas tanah tersebut.

”Kisruh lahan warga yang diklaim PT KS ini harus segera clear. Oleh karena itu, kami mendesak DPRD sebagai wakil rakyat Cilegon untuk membentuk panaus (panitia khusus). PT KS sudah melakukan pemagaran beton sementara warga mengaku belum menerima pembayaran atas tanah miliknya,” ujar Juli kepada BCO, Rabu 2 Maret 2022.

Dikatakan Juli, penting bagi DPRD untuk mengambil langkah konoret. “Ini sudah harus konkret. Agar wakil dakyat betul betul bekerja untuk rakyat,” Juli menandaskan.

Tak hanya kepada DPRD, Juli juga meminta kepada Walikota Cilegon Helldy Agustian untuk turun tangan sebagai bentuk empati terhadap warganya. “Kami juga meminta walikota untuk turun tangan. Buktikan rasa empati terhadap warganya. Bantu warga mendapatkan hak atas tanah yang menurut warga belum dibayarkan oleh PT KS. Kasihan warga jika harus melawan korporat besar seperti KS. Ayolah turun tangan,” ujar Juli.

Jika walikota diam saja, kata Juli, berarti janji untuk menjadikan Cilegon baru dan bermartabat, hanya sebatas wacana dan tagline. “Walikota harus membuktikan tagline Cilegon Baru dan Bermartabat pada saat kampanye itu untuk kepentingan rakyatnya. Saat ini sejumlah warga empat kelurahan di Citangkil dan Ciwandan butuh perlindungan. Ayo fokos bantu warga,” Juli menegaskan.

Sebelumnya diberitakan, warga mengadukan sengketa lahan dengan PT KS tersebut kepada DPRD dan hasil dengar pendapat tersebut wakil rakyat yang hadir merekomendasikan kepada pimpinan DPRD untuk dibentuk pansus. Namun demikian hingga saat ini pansus yang dimaksud belum dibentuk. Selain itu, ada juga warga yang mengaku diadukan kepada polisi dan dijadikan tersangka lantaran membongkar beton pembatas yang dibangun PT KS di lahan ahli waris.[]

RELATED ARTICLES

Most Popular

- Advertisment -
Google search engine

Recent Comments