CILEGON.BCO.CO.ID – Lima hari pasca gempabumi dahsyat yang mengguncang Turki dan Suriah pada 6 Februari 2023 lalu, membuat sebagian Warga Negara Indonesia masih tetap bertahan di negara tersebut tak terkecuali Nurul Qolbi Muthiah, putri dari Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta.
Menurut Sanuji, usai kejadian itu putrinya selamat meskipun mengalami trauma dan cuaca dingin. Kebetulan wilayah Kota Kayseri jauh dari pusat gempa yang berkekuatan magnitudo 7,8. “Di Kota Kayseri, bukan pusat gempa. Jadi tidak tidak ada kerusakan yang berat. Hanya kerusakan kecil, goncangan yang berkali-kali karena gempa susulan. Trauma dan kedinginan karena suhu disana -11°,” ujar Sanuji Pentamarta, Sabtu 11 Februari 2023.
Sanuji menjelaskan, Nurul sempat berada di tenda darurat usai kejadian. Selain itu, kata dia, bantuan dari pemerintah setempat cukup cepat dalam menangani kondisi tersebut. “Tiga hari di tenda darurat, hari ini sudah kembali ke penginapannya,” jelasnya.
Diketahui bahwa gempabumi yang mengguncang dua negara di wilayah ini menyebabkan lebih dari 23.000 orang korban meninggal dunia karena peristiwa tersebut. Pusat gempabumi tercatat berada di Kota Kahramanmaras. Dari laporan berbagai sumber, gempabumi di Turki disebabkan oleh aktivitas Anatolian Plate (Lempeng Anatolia). Lempeng Anatolia terletak di Turki dan merupakan bagian dari sistem aktivitas tektonik yang kompleks dan relatif aktif di wilayah tersebut, terutama dengan lempeng sekitarnya. Lempeng tersebut berbagi batas dengan Lempeng Eurasia, Lempeng Afrika, Lempeng Arab, dan Lempeng Laut Aegean.
Wilayah ini juga terkenal dengan North-Anatolian Transform Fault atau Sesar Anatolia Utara, yaitu patahan transformasi benua yang mencolok dari timur-barat yang terletak di Turki utara. Kemudian, posisi ini menghasilkan aktivitas gempa yang terus-menerus di sepanjang patahan tersebut. []