BCO.CO.ID – Anggota DPRD Kota Cilegon Erik Airlangga mengkritik Pemerintah Kota Cilegon soal Raperda Penyertaan Modal Daerah kepada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) yang diusulkan Rp100 miliar. Menurut Erik, Pemkot Cilegon seharusnya lebih konsen terhadap pembangunan di daerah.
Dari informasi yang diterima Erik, usulan penyertaan modal tersebut merupakan usulan dari berbagai kepala daerah. Sebab, Bank BJB dinilai kerap membantu pemerintah daerah.
“Pemerintah ini bukan mencari keuntungan, tapikan memberikan pelayanan kepada masyarakat semaksimal mungkin. Kalau memang harus mendorong penyertaan modal, nanti baiknya berapa,” kata Erik Airlangga, Selasa 10 Oktober 2023.
Dia menjelaskan, pada saat rapat paripurna Senin 2 Oktober 2023 lalu Raperda Penyertaan Modal Daerah tidak termasuk dalam agenda tersebut. Ia juga mempertanyakan Raperda itu bisa muncul. Pasalnya, setiap usulan yang akan dijadikan kebijakan daerah harus melalui berbagai tahapan termasuk pandangan ahli terlebih dahulu. “Enggak ada, karena awalnya cuma tiga pansus. Ini kenapa muncul satu lagi pansus yang penyertaan modal ini,” jelasnya.
“Saya dapat informasi dari Ketua DPRD (Isro Mi’raj-Red) inikan belum di bahas, sampai kemarin itu belum ada pembahasan itu,” imbuhnya lagi.
Erik menilai, penyertaan modal kepada Bank BJB tidak terlalu penting karena masih banyak PR yang harus diselesaikan seperti kondisi infrastuktur, pendidikan, dan kesehatan serta kesehjateraan masyarakat Kota Cilegon. “Enggak terlalu penting kalau menurut kita. Kecuali infrastuktur kita sudah baik, pendidikan sudah baik. Jadi mungkin enggak apa-apa, karena mungkin uang kita udah enggak kepakai buat apa-apa lagi,” pungkas Politisi Partai Golkar ini. []