BCO.CO.ID – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Cilegon menyabet penghargaan bergengsi dikancah regional Asia Tenggara, dengan memperoleh penghargaan ASEAN Eco School 2023 di Kota Vientiane, Republik Laos.
SMPN 2 Kota Cilegon mendapatkan penghargaan ASEAN Eco-School 2023 karena menjadi satu-satunya SMPN yang mewakili Indonesia di kancah ASEAN. Hal itu mengacu pada Surat Kementerian Lingkungan Hidup Nomor: S.264/PGL/PPPB/SDM.2/07/2023 Perihal Hasil Seleksi ASEAN Eco-School Tahun 2023.
Penghargaan ASEAN Eco School diberikan dalam rangkaian kegiatan The 17th ASEAN Ministerial Meeting on Environment (AMME), diberikan langsung kepada Kepala SMPN 2 Kota Cilegon Nurhayati yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon, Heni Anita Susila. Hadir pula pada kesempatan tersebut, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.
Pada kesempatan itu Menteri LHK sempat memuji dan meyampaikan rasa bangganya terhadap SMPN 2 Kota Cilegon sebagai sekolah menengah pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mendapatkan penghargaan terbaik ASEAN.
Kepala Dindikbud Kota Cilegon Heni Anita Susila mengaku bangga atas prestasi yang diraih SMPN 2 Kota Cilegon dan konsistensinya dalam pengelolaan ekosistem sekolah berbasis lingkungan. Dia berharap, agar program tersebut dapat berimbas kepada sekolah lain di semua jenjang di Kota Cilegon.
“Penghargaan ini diberikan kepada SMPN 2 Kota Cilegon atas konsistensinya dalam pengembangan sekolah berbasis lingkungan, dibuktikan dengan diraihnya penghargaan Adiwiyata tingkat kota, provinsi dan nasional,” kata Heni Anita Susila.
Dia menambahkan, SMPN 2 Kota Cilegon mengembangkan pembelajaran berbasis lingkungan, yaitu sekolah ekosistem dengan berbagai gerakan seperti daur ulang (recycle) dan pengelolaan limbah dengan menggunakan lubang biopori, pengelolaan taman dan penghijauan sekolah dengan berfokus pada penanaman obat tradisional dan sebagainya.
“Di SMP Negeri 2 Cilegon yang kita banggakan ini ada juga workshop tentang lingkungan, dan pengelolaan air limbah seperti air bekas wudhu dan keran di tampung dalam wadah untuk digunakan kembali dalam menyiram tanaman,” jelasnya. []