LEBAK, BCO – Dua pekan sejak tragedi banjir bandang dan longsor yang menerjang 6 kecamatan dan meluluhlantakan sebagian wilayah di Kabupaten Lebak, Banten, hingga kini masih ada permukiman penduduk yang belum tersentuh oleh bantuan. Kampung Bungawari, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebak Gedong misalnya, puluhan penduduk yang terdampak musibah tersebut masih bertahan di pengungsian dengan memanfaatkan bangunan Masjid sebagai tempat mengungsi.
Muhamad Nasir, relawan dari CRF Community Banten mengungkapkan itu kepada BCO, Senin 13 Januari 2020.
Dikatakan, kondisi tersebut sangat memprihatinkan, sebab akses jalan yang menuju pengungsian tertutup material tanah dari longsoran sehingga tidak mudah dilalui kendaraan.
“Waktu kami di lokasi pada hari Sabtu (12/1/20), kami bersama relawan Front Pembela Islam (FPI) berusaha membuka akses jalan dengan alat seadanya. Alhamdulilah jalan sekarang bisa dilalui dengan sepeda motor,” kata Nasir.
Sekitar 50 warga, kata Nasir, masih bertahan di masjid yang digunakan sebagai posko pengungsian. Mereka saat ini masih membutuhkan bantuan untuk keperluan sehari-hari. Baik itu kebutuhan logistik, peralatan untuk istirahat, tikar, obat-obatan, hingga pakaian layak pakai.
Selain itu, tujuh rumah warga tertimbun longsor dan enam orang warga lainnya ditemukan dengan kondisi meninggal dunia. Ia juga mengatakan, satu orang warga di sana masih hilang akibat musibah banjir bandang dari luapan hulu Sungai Ciberang yang berada di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
“Kata pak RT-nya, di sini kurang lebih ada 50 penduduk dan mereka mengungsi di masjid karena tujuh rumah tertimbun tanah dan enam orang warga ditemukan meninggal dunia satu orang lagi hingga kini belum ditemukan,” jelas Nasir.
Nasir berharap, relawan maupun pihak dari Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak dapat segera meninjau dan menyalurkan bantuan ke kampung tersebut. Oleh karenanya, ia mendorong para relawan untuk langsung menyerahkan bantuan ke Kampung Bungawari tersebut. []