BCO.CO.ID – Puluhan ibu rumah tangga asal Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, menggeruduk Kantor Pemerintahan Kota Cilegon, untuk mengadukan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di SMP Negeri 11 Kota Cilegon, Rabu 25 Juni 2025.
Menurut emak-emak, SPMB di sekolah yang dekat dengan rumah mereka dianggap tidak masuk akal. Pasalnya, banyak anak-anak yang akhirnya tidak diterima oleh pihak sekolah. “Anak saya daftar pakai jalur domisili tapi entah mengapa yang lebih jauh diterima, sedangkan anak saya tidak,” ungkap Ria Eliana.
Ria bilang, jarak dari rumahnya ke sekolah hanya sekitar 340 meter. Sementara, ada anak yang diterima padahal jarak rumahnya sekitar 1 kilometer. “Dia bisa masuk, pakai jalurnya sama domisili. Tapi kita malah enggak masuk,” jelasnya.
Ria juga mengaku, tidak puas dengan jawaban Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon yang selalu beralasan soal sistem. Namun meskipun begitu, ia bisa mengeluarkan unek-uneknya terkait bobroknya sistem SPMB tersebut.
Hal senada juga diungkapkan Supriyatin, ia tidak terima anaknya tidak terdaftar di SMPN 11 Kota Cilegon. Menurutnya, pihak sekolah juga tidak memberikan alasan yang jelas terkait kondisi itu. “Iya di cut, suruh cari sekolahan lain,” kata Supriyatin.
Sementara itu, Kabid Pendikdas pada Dindikbud Kota Cilegon Suhanda menyampaikan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap sistem yang menjadi permasalahan klasik setiap tahun ini. “Itu yang akan kita cek di sistem, dan akan kami evaluasi,” ujarnya. []
