CILEGON, BCO.CO.ID – Ada yang berbeda ketika melintas di Jalan Raya Serang Cilegon, atau tepatnya di Lampu Merah PCI, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon. Ada dua batang pohon pisang kepok dengan tinggi 1,2 meter dirabam warga pada lubang besar di tengah jalan rusak.
Hal tersebut dilakukan sebagai aksi protes terhadap pemerintah yang tak kunjung memperbaiki jalan yang masuk pada kewenangan pemerintah pusat tersebut.
Meski belum diketahui siapa yang menananam pohon pisang tersebut, namun sejumlah pengendara jalan terpantau turut menghindari kedua pohon yang berdiri di lubang jalan dengan diameter hampir 50 centimeter dengan kedalaman 20 centimeter itu.
“Enggak tahu siapa yang nancepin bang. Kemarin lewat sini belum ada. Kalau liat dari pohonnya si kayaknya baru ditancap. Masih seger tuh pohonnya,” kata Budi, salah seorang pengendara sepeda motor di lokasi, Minggu 07 Maret 2021.
Dikatakan, tertancapnya kedua pohon pisang kepok itu dianggap sebagai protes warga terhadap pemilik kebijakan. Selain itu, lubang jalan ini juga kerap menimbulkan kecelakaan, terutama ketika hujan turun. Hujan menyebabkan genangan yang membuat para pengguna jalan tak dapat melihat dengan jelas kondisi lubang jalan tersebut.
“Kalau hujan kan itu keringnya lama bang. Apalagi malam biasanya ada aja yang jatuh. Kan enggak keliatan lubangnya, itu dalam juga,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, kedua pohon pisang itu cukup menarik perhatian para pengguna jalan. Tak sedikit dari pengguna jalan mengabadikan tumbuhnya pohon pisang di jalan raya itu melalui ponsel pintarnya.
“Buat story mas, sengaja di foto. Buat kasih tau ke yang lain kalau di sini ada pohon pisang sebagai aksi protes jalan rusak,” ucap Nita.
Jika terus dibiarkan berlubang dan tidak diperbaiki, lanjut Nita, potensi bahaya akibat jalan rusak itu akan lebih besar terutama pengendara roda dua.
“Ya kalau dibiarkan terus rusak bahaya juga. Membahayakan bagi pengendara sepeda motor, apalagi kita wanita. Ngeri juga kalau seperti ini terus,” tandasnya. []