BCO.CO.ID – Fenomena politik uang, terutama dalam bentuk ‘serangan fajar’ masih menjadi tantangan serius dalam pemilihan umum di Kota Cilegon. Di tengah praktik yang mengancam murninya demokrasi, Ketua PMII Cilegon Nadia Aprilia menyerukan masyarakat yang memiliki hak pilih pada Pilkada 2024 khususnya Gen Z untuk tidak tergiur dan tetap menjaga idealisme. Nadia menegaskan bahwa politik uang tidak hanya mencederai nilai demokrasi, tetapi juga merusak moralitas masyarakat.
Serangan fajar, yang kerap memanfaatkan kondisi masyarakat rentan dengan menawarkan uang atau sembako sebagai imbalan suara, dianggap sebagai bentuk eksploitasi. Praktik ini, menurut Nadia, tidak hanya melanggar hukum positif seperti yang diatur dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 2017, tetapi juga bertentangan dengan nilai-nilai agama.
“Dalam Islam, politik uang itu jelas haram. Rasulullah SAW melarang suap-menyuap, karena merusak keadilan dan kepercayaan,” ujar Nadia Aprilia, Selasa 26 November 2024.
Gen Z di Cilegon, yang tumbuh di era digital dengan akses informasi yang luas, menjadi harapan baru dalam menolak praktik buruk ini. Kesadaran mereka tumbuh dari literasi politik yang lebih baik, didukung nilai-nilai agama dan moral yang kokoh. Bagi mereka, menerima politik uang bukan hanya menghina diri sendiri, tetapi juga mengkhianati masa depan demokrasi dan keadilan.
“Memilih pemimpin adalah amanah moral dan spiritual. Jangan gadaikan suara kita hanya demi materi sesaat. Kita harus memastikan pemilu ini bersih dan menghasilkan pemimpin yang berintegritas,” tegasnya.
Menurut Nadia, Gen Z juga berperan aktif dalam melawan praktik politik uang, mulai dari menyebarkan edukasi di media sosial hingga terlibat dalam diskusi politik di komunitas. Mereka mengajak masyarakat untuk bersikap kritis dan memanfaatkan momen pemilu sebagai kesempatan memilih pemimpin yang benar-benar membawa solusi bagi masalah daerah, termasuk kemiskinan.
“Generasi muda adalah penggerak perubahan. Jangan biarkan politik uang mencoreng idealisme kita. Mari tunjukkan bahwa kita bisa menciptakan pemilu yang adil dan bermartabat,” tutup Nadia.
Langkah ini menjadi inspirasi dan teladan bagi generasi lain. Dengan komitmen yang kokoh untuk menjaga integritas demokrasi, Gen Z Cilegon menunjukkan bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. []