CILEGON, BCO.CO.ID – Gema Sholawat dan Dzikir guna memperingati Hari Besar Islam Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Rabbiul awwal 1443 H dan bertepatan pada hari ini tanggal 19 Oktober 2021 terdengar ramai di Kota Cilegon. Salah satunya adalah di Jl. Gerong, Kavling Blok C, Kel. Taman Baru, Kec. Citangkil, Kota Cilegon.
Acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW itu diadakan oleh Majelis Kelaras dari Padepokan Kelaras, pada tanggal 16 Oktober 2021, Malam Ahad, sebelum hari Maulid Nabi SAW tiba. Antusiasme tersebut juga adalah sebagai bentuk rasa cinta umat Islam kepada Baginda Rasulullah SAW.
Masyarakat Kota Cilegon terutama warga kavling blok C tersebut berbondong-bondong mengikuti acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan bukan hanya itu, Majelis Kelaras juga mengundang beberapa majelis lain.
Pimpinan Majelis Kelaras yang kerap disapa Ustad Irul, mengatakan bahwa acara ini mengundang beberapa Tokoh dan Ulama dari majelis lain di sekitar Kota Cilegon serta mengundang masyarakat setempat dan luar untuk mengikuti Sholawat dan Dzikir bersama.
“Kami mengundang beberapa tokoh, ulama, dan majelis-majelis di Kota Cilegon, seperti Ustadz Amin (Pimpinan Thariqah Qadariyah Wa Naqsyabandiyah cabang cilegon) yang tadi beliau memimpin pembacaan sholawat, dan juga ada K.H. Mustaghfiri (Majelis Rosullullah Ciriu) yang memimpin dzikir dan doa bersama, Majelis Badar Jalali Kota Cilegon beserta tamu undangan yang lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu,” jelas Ustadz Irul.
Rangkaian kegiatan tersebut dimulai dari pembacaan hadorot, Tilawatil Quran, sambutan ketua pelaksana, dzikir bersama, dan doa bersama.
Dzikir dan Sholawat bersama dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ini bukan hanya sekali saja diadakan, tapi berkali kali dan berbeda tempat pelaksanaannya.
“Bukan malam ini saja, nanti kita juga mengadakan di Kecamatan Ciwandan, dan disini juga nanti masjid mengadakan,” Tutur Iman, salah satu jamaah yang juga sebagai panitia acara.
Memang, peringatan Nabi Muhammad SAW ini masih sangat ramai dilaksanakan oleh umat Islam, walaupun kini masih sedang mengalami pandemi. Dengan berbagai macam cara memperingati, bukan hanya dzikir dan sholawat atau marhabanan bersama, tapi juga berbagi kebahagiaan dengan makanan yang disusun kemudian di desain semenarik mungkin, orang Cilegon biasa menyebutnya “panjang mulud”. []