BCO.CO.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon mengaku belum mendapat laporan terkait krisis air bersih di wilayah Kota Cilegon. Kendati demikian, banyak peristiwa kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) yang terjadi pada musim kemarau saat ini.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Cilegon Suhendi mengatakan, musim kemarau saat ini berdampak pada banyaknya lahan-lahan menjadi kering. Sehingga, potensi dan kejadian kebakaran lahan dan hutan saat ini kerap terjadi. “Iya (meningkat-Red), dengan masuknya musim kemarau ini kekeringan dimana-mana artinya lahan-lahan banyak yang kering jadi rawan terhadap potensi kebakaran,” kata Suhendi, usai mengikuti Apel Pasukan di Halaman Polres Cilegon, Senin 26 Agustus 2024.
Dia menjelaskan, instansinya bersama dinas pemadam kebakaran akan selalu siap menanggulangi apabila terjadi kebakaran di wilayah Kota Cilegon. Suhendi menambahkan, masyarakat diminta untuk berhati-hati dan tidak meninggalkan sampah yang sedang dibakar. “Mungkin yang sudah (terjadi Karhutla-Red) sekitar enam kejadian, itu sudah ada akhir-akhir ini,” imbuhnya.
Ditanya soal krisis air bersih, Suhendi berujar, saat ini wilayah di Kota Cilegon belum ada yang mengalami kekurangan air bersih pada musim kemarau. Biasanya, daerah rawan yang mengalami krisis air bersih terjadi di wilayah Kecamatan Pulomerak terutama di daerah perbukitan. “Kita juga sudah siap siaga, kita juga sudah berkoordinasi dengan PDAM kalau ada kekurangan ya kita langsung mensuplai,” ujarnya.
Sebagai informasi, wilayah perbukitan di Kecamatan Grogol dan Kecamatan Pulomerak biasanya sering mengalami krisis air bersih saat musim kemarau tiba. Warga di wilayah itu, sering mencari sumber air di hutan atau menggali sumur dibekas aliran sungai. Tak jarang, warga juga sering turun gunung untuk membeli air dibawah bukit. []
