CILEGON, BCO.CO.ID – Menjelang Pilkada Cilegon 2020 yang hanya tinggal menghitung pekan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Cilegon bersama Bawaslu Cilegon, serta unsur kepolisian, mengundang 25 orang perwakilan Ormas dan LSM untuk menyosialisasikan pentingnya Pilkada Cilegon dalam menentukan pemimpin Kota Cilegon ke depan.

Dalam acara yang digelar di salah satu hotel di JLS, Kepala Badan Kesbangpol Cilegon Andi Affandi menyampaikan, peran serta masyarakat pada Pemilu sangat penting karena bisa menunjukan legalitas, serta kekuatan dari daerah itu sendiri. Selain itu, partisipasi masyarakat pada pemilu juga menjadi parameter yang harus dimanfaatkan secara baik di wilayah negara yang mengusung konsep demokrasi.
“Karena tingkat partisipasi masyarakat ini sangat penting dalam Pilkada ataupun pemilihan umum lainnya untuk menunjukan legatlitas kekuatan apalagi di Pilkada untuk menentukan pemimpin daerah, dan ini juga merupakan hak kewajiban warga negara harus bisa dimanfaatkan secara baik,” kata Andi Affandi kepada wartawan, Kamis 12 November 2020.
Meskipun di tengah pandemi yang belum mereda banyak ditemukan keterbatasan, Andi menuturkan, peran serta Ormas dan LSM untuk mengajak masyarakat luas memberikan hak pilihnya sangat penting . Oleh sebab itu, dalam kegiatan ini juga masyarakat tetap diminta menjaga kondusivitas demi Pilkada yang berkualitas.
“Sangat penting, Ormas ini karena dia juga banyak anggotanya inikan bisa disampaikan kepada anggota-anggotanya. Sekarang memang kita dari jumlah ormas yang ada di Kesbangpol sampai 170-an kita baru 25. Makanya saya mengajak kepada ormas yang hadir ini untuk bisa berkomunikasi dengan ormas lainnya mensosialisasikan hasil hari ini,” tuturnya.
Disinggung soal Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) dari Bawaslu RI yang menyebut Kota Cilegon sebagai daerah dengan IKP yang nilainya cukup tinggi, Andi mengaku, sampai saat ini kondisi Cilegon masih tetap kondusif meskipun tidak menutup kemungkinan terjadi gesekan-gesekan kecil pada masyarakat terkait perbedaan pendapat.
“Memamg Kota Cilegon ini masuk dalam kategori itu, kerawanan politik tertinggi bahkan masuk zona merah tetapi itulah dengan upaya dan kesadaran kita bersama alhmadulilah hingga saat ini kita tetap kondusiflah,” pungkasnya.
Di tempat yang sama Kasat Intelkam Polres Cilegon AKP. Bai Mamun menjelaskan, kondisi Kota Cilegon termasuk wilayah yang aman. Ia juga mengatakan IKP versi kepolisian, Cilegon merupakan daerah yang kurang rawan dari konflik pemilu.
“Justu IKP versi kepolisian, itu kategorinya kurang rawan. Ya karena IKP itu berproses,” jelas AKP. Bai Ma’mun.
Sebagai informasi, Pilkada Cilegon 2020 diikuti oleh 4 pasangan calon dari jalur partai dan jalur perseorang. Keempat peserta itu, saat ini sedang gencar melakukan kampanye demi meraup dukungan masyarakat untuk memperebutkan kursi Walikota Cilegon periode 2020-2025. []