CILEGON.BCO.CO.ID – Civil Society Organization (CSO), Environment Social Network (ESWKA) Foundation bersama Krakatau International Port atau PT Krakatau Bandar Samudera melalui implementasi Green Port, menciptakan program Green School. Dimana program ini merupakan program turunan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang berorientasi pada pendidikan dan lingkungan berkelanjutan melalui pendekatan pendidikan karakter yang berwawasan lingkungan.
Melalui kegiatan ini, ESWKA dan KIP mendukung tiga sekolah di sekitar operasi pelabuhan untuk mengimplementasikan sekolah berbudaya lingkungan dengan melaunching program Sekolah Adiwiyata pada Kamis, 29 September 2022 di SDN Ciwandan, Kelurahan Kepuh, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon.
Dalam acara Launching Sekolah Adiwiyata, Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta, mengatakan, Krakatau International Port sudah menjalankan program TJSL di bidang pendidikan dan lingkungan. Hal ini beriringan dengan Pemerintah Kota Cilegon yang sedang konsen dalam pengembangan pendidikan. Ia menilai, pendidikan karakter harus menjadi tanggung jawab bersama. Tak hanya pemerintah, juga melalui kolaborasi dengan industri di Kota Cilegon.
“Saya mengapresiasi Krakatau International Port menjadi perusahaan yang memiliki program berkelanjutan, dengan adanya dukungan industri untuk mencetak generasi di Kota Cilegon yang cerdas dimana tantangan lingkungan kedepan akan lebih beragam, di sekolah dasar inilah para pengajar menjadi panutan serta memberikan contoh yang baik terhadap kelestarian dan kebersihan lingkungan bagi siswa, perlu kita persiapkan salah satu dari tiga sekolah yang dikelola menjadi Green School di wilayah Ciwandan dengan harapan bisa meraih sertifikasi adiwiyata tingkat nasional,” ungkap Sanuji Pentamarta, Wakil Walikota Cilegon.
Sementara di tempat yang sama, Direktur Operasional PT Krakatau Bandar Samudera Cahyo Antorikso mengatakan, program ini sesuai dengan Permen LHK Nomor 52 Tahun 2019 tentang Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah dan Permen LHK Nomor 53Tahun 2019 tentang Sekolah Adiwiyata, yaitu sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, serta memiliki program nyata untuk mengintegrasikan pelestarian lingkungan dalam kegiatan belajar dan mengajar.
Dijelaskan, KIP berkomitmen mengimplementasikan nilai-nilai Pelabuhan Hijau (Green Port) dalam operasi pelabuhannya. Selain operasi pelabuhan berbasis Green Port, nilai tersebut juga diimplementasikan melalui program TJSL.
“Green School ini merupakan dukungan kepada sekolah terpilih di sekitaran operasi pelabuhan untuk mengembangkan pendidikan karakter dan lingkungan. Kami memilih sekolah dasar karena pembentukan karakter anak di usia emas dan anak usia sekolah dasar memiliki daya observasi sehingga kita bisa mengarahkan ke hal yang positif dan bertanggung jawab terhadap lingkungan,” kata Cahyo.
Menurutnya, mempelajari pendidikan lingkungan anak tak hanya mempelajari secara kognitif, tapi juga mendapatkan proses pembelajaran afektif dan psikomotorik.”Kami mendukung melalui program sekolah adiwiyata. Program ini merupakan program berkelanjutan yang kami jalankan dengan harapan pendidikan karakter dan lingkungan dapat berjalan dengan baik di sekolah,” katanya.
Cahyo menambahkan, dalam program ini sekolah akan dibina dan didampingi. Mulai dari assesment sekolah, psikologi anak hingga pengelolaan sampah. Terdapat juga agenda mengajak anak-anak sekolah untuk berkunjung melihat operasi Krakatau Internasional Port.
KIP berkolaborasi dengan Civil Society Organization (CSO), Environment Social Network (ESWKA) Foundation yang konsen di bidang sosial, lingkungan dan ekonomi dalam melakukan pendampingan. Kolaborasi ini bertujuan agar program dapat memiliki control dan impact yang terukur, sehingga memilliki goal yang mengarah kepada kebijakan sekolah dan karakter anak.
“Pokja Sekolah Adiwiyata ini juga akan dibekali seperti bench mark ke sekolah-sekolah yang sudah mengimplementasikan nilai-nilai adiwiyata. Agar bisa diaplikasikan di sekolah yang kami bina,” tutup Cahyo. []