CILEGON, BCO.CO.ID – Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon Ismatullah mengatakan, pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Cilegon yang menggunakan sistem online semakin mempermudah warga dalam mendaftarkan anaknya ke sekolah.
Pasalnya menurut Kadindik, ada beberapa sekolah SMP Negeri yang paling banyak diserbu masyarakat. Berdasarkan laporan yang diterimanya, SMP Negeri 1, 2, dan 3 Cilegon paling banyak di antara SMP yang lainnya. “Dilaporan kilat, memang yang paling banyak itu di SMPN 02 Cilegon hampir 500 orang, untuk SMPN 01 Cilegon itu hampir 350 orang, dan SMPN 03 Cilegon itu 300 orang,” kata Ismatullah, Kadindik Kota Cilegon, Selasa Juni 2021.
Meski begitu lanjut Ismatlah, SMP Negeri yang lain juga sudah mulai banyak dipilih masyarakat sekitar. Ismatullah menyatakan, untuk SMP Negeri baru yang ada di Purwakarta, Jombang, Grogol, dan Citangkil juga tak luput dari perhatian warga sekitar.
“Untuk di SMP baru seperti di SMPN 12 Cilegon itu udah ad 49 orang pada hari pertama pendaftaran. Di SMPN 13 yang di Masigit itu hari kedua udah ada hampir 80 orang, karena Jombang-kan paling banyak penduduknya. Kemudian yang di SMPN 14 yang ada di Taman Baru, itu sudah ada 49 orang. Dan yang terakhir di SMPN 15 yang ada di Grogol sampai hari ini baru 3 orang, jadi kesempatan sangat terbuka lebar di SMPN Grogol,” terangnya.
Diungkapkan Ismatullah, masyarakat masih belum mengetahui keberadaan SMP baru. Pasalnya, ada perbedaan yang sangat jauh dari laporan penerimaan PPDB tersebut. Padahal diakuinya, SMP baru yang ada itu untuk mempermudah akses pendidikan masyarakat. “Setelah saya pelajari, masyarakat banyak yang belum tahu keberadaan SMP baru. Contohnya saja di Grogol, kalau di SMP 03 Cilegon itu udah 300 orang tapi di SMPN 15 baru 3 orang pendaftar,” jelas Ismatullah.
Disinggung soal banyaknya siswa dibeberapa sekolah sehingga menimbulkan perbedaan yang sangat jauh itu, Kadindik Cilegon menjelaskan, bahwa nantinya setiap sekolah akan menyesuaikan dengan kelompok romobongan belajar. Selain itu, masyarakat juga dibebaskan memilih untuk melanjutkan sekolah anaknya ke beberapa sekolah lain seperti sekolah swasta ataupun yang bernaung di bawah Kementerian Agama. “Kita tetap menyesuaikan kapasitasnya. Ini menunjukan bahwa kita juga memikirkan sekolah-sekolah yang sudah tumbuh dan berkembang di Kota Cilegon apakah sekolah swasta atau MTS Negeri atau swasta. Sehingga kita juga memahami, sekolah di Cilegon menerima sesuai batas maksimal dari kelas yang dimiliki,” imbuhnya.
Sebagai informasi, ada sebanyak 7.660 siswa SD telah dinyatakan lulus pada tahun ajaran 2020/2021 dan akan kembali melanjutkan pendidikan pada tingkat SMP dan sederajat. Dari 7.000 lebih siswa itu, SMP Negeri di Kota Cilegon hanya mampu menyerap 50 persen. Sedangkan, 50 persen siswa yang tak tertampung di SMP Negeri dibebaskan memilih sekolahnya ke jenjang SMP swasta ataupun MTs yang di bawah naungan Kementerian Agama. []