BCO.CO.ID – Pemerintah Kota Cilegon dikabarkan tak membayar honor guru madrasah sebanyak 5.189 orang diakhir tahun 2024. Karena hal tersebut, guru madrasah yang bernaung dibawah Kantor Kementerian Agama Kota Cilegon malah diminta agar tetap menjaga nama baik instansi mereka.
Sebelumnya juga, para guru madrasah hanya mendapat janji-janji manis dari pemerintah terkait honor daerah tersebut.
Salah seorang guru madrasah yang enggan menyebutkan identitasnya mengaku, ia biasa mendapat honor tiga bulan sekali dengan nominal 2.025.000 rupiah. “Dari Oktober-Desember 2024 enggak dibayar mas, nominalnya Rp675 ribu per bulan, jadi kalau di total kita dapat Rp2 juta lebih,” katanya, kepadan BCO Media, Kamis 2 Januari 2025.
Hal yang sama juga diungkapkan guru madrasah lain, menurut dia, Walikota Cilegon Helldy Agustian yang sebentar lagi akan lengser dari kursi jabatannya seharusnya mampu memberikan kesan istimewa yang memperjuangkan honor guru. “Di HUT PGRI kemarin itu, Walikota ngomong keistimewaan seorang guru, tapi nyatanya Honda (honor daerah) kita-kita ini malah enggak dibayar,” ucapnya kesal.
Kata dia, nilai Rp2 juta lebih itu sangat berarti. Pasalnya bagi seorang guru madrasah, uang Honda dapat menambah pendapatan mereka yang tak seberapa. “Saya mengabdi itu udah lumayan lama, jadi gak usah deh ngomong ini itu. Kami butuh aksi nyata terkait guru yang dimanusiakan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemkot Cilegon Rahmatullah menjelaskan, bahwa honor untuk guru madrasah seharusnya disalurkan melalui mekanisme hibah kepada Kementerian Agama (Kemenag) Cilegon. Namun hingga kini, pencairan tersebut belum terealisasi.”Honor ini ada di bagian Kesra, bentuknya hibah ke Kemenag Cilegon. Namun karena ada persoalan di ranah anggaran, honor ini belum bisa disalurkan,” ujar Rahmatullah.[]
