BCO.CO.ID – Konsultan Forum Komunikasi Guru dan Tenaga Honorer (FKGTH) Kota Cilegon, Martin Al Kosim mengaku prihatin dengan nasib para guru madrasah yang tidak menerima honor daerah diakhir tahun 2024.
Martin menyebut, hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan keuangan atau fungsi dari Walikota ini tidak mampu dan tidak profesional dalam mengelola keuangan Pemerintah Kota Cilegon. Apalagi sampai terjadi defisit anggaran, kekosongan kas dan lainnya. Menurutnya, hal ini merupakan kegagalan dari Walikota Cilegon Helldy Agustian.
Dia juga bilang, akan turun ke jalan menyuarakan keresahan para guru madrasah yang tak kunjung mendapatkan haknya bersama Honorer Banten serta konsultan FKGTH maupun Honorer Kota Cilegon. “Kami honorer Banten siap bergabung dengan mereka, kita akan kepung Kantor Walikota Cilegon, karena ini bentuk pendzoliman, karena hak seseorang yang belum dibayarkan,” kata Martin Al Kosim, terkonfirmasi, Senin 6 Januari 2025.
Dijelaskan, nilai honor daerah yang diterima para guru madrasah sangat berarti meskipun nilainya sedikit. Oleh sebab itu, ia menegaskan agar Walikota Cilegon segera membayar honor para guru madrasah. “Bagi mereka uang segitu itu sangat berharga, mungkin bagi para pejabat itu uang segitu tidak berharga, namun bagi guru-guru madrasah uang segitu sangat berarti sekali,” jelasnya.
“Kita honorer madrasah dan honorer yang ada di Kemendikbud bersatu, langkah yang dilakukan para honorer madrasah sudah dilakukan seperti komunikasi dengan Kesra dan pihak terkait lainnya, namun tidak ada yang memberikan jawaban pasti terkait pencairan honor guru madrasah,” tambah Martin lagi.
Masih kata Martin, seharusnya Walikota Cilegon dapat mengantisipasi kejadian ini jauh-jauh hari agar tidak menimbulkan polemik. Ia berujar, Helldy Agustian seharusnya lebih mengutamakan kepentingan umat ketimbang harus mendahulukan kepentingan lain. “Ini kan urusan umat seperti honor guru madrasah diabaikan, tetapi membuat program-program yang menyedot anggaran yang saya fikir tidak perlu. Contohnya jalan masih bagus diaspal lagi, dicor lagi, ini kan program-program yang tidak perlu, harusnya kepentingan umat itu yang diutamakan,” pungkasnya. []