BCO.CO.ID – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Ciegon mencatat, kasus pelecehan seksual di tahun 2024 naik delapan kasus apabila dibandingkan tahun 2023.
Tahun lalu, kasus pelecehan seksual tercatat 54 kasus. Di tahun ini, ada 62 kasus pelecehan seksual yang terjadi sepanjang tahun 2024.
Kepala DP3AP2KB Kota Cilegon Lia Nurlia Mahatma mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya hingga November 2024 tercatat ada 62 orang yang menjadi korban pelecehan seksual. “Berdasarkan laporan, pelecehan seksual dari Januari sampai November 62 pelecehan,” kata Lia Nurlia Mahatma, Rabu 18 Desember 2024.
Lia menjelaskan, 59 anak dibawah umur menjadi korban pelecehan seksual dan tiga lainnya adalah orang dewasa. “Perempuan dewasa tiga orang dan anak-anak 59 orang ini yang melaporkan kepada kita,” jelasnya.
Lia bilang, kasus tersebut saat ini sudah ditangani oleh DP3AP2KB dan melakukan pendampingan kepada korban.”Semua kasus sudah ditangani oleh DP3AP2KB. Pada saat melapor kepada kita, kita langsung tangani karena kita punya tenaga ahli psikolog, advokasi, dan rohaniawan. Saat anak itu memerlukan sebuah pendampingan ya kita turunkan psikolog,” tuturnya.
“Kalau untuk pelakunya itu bukan ranah kami, itu ranahnya di kepolisian,” sambungnya.
Masih kata Lia, angka kejadian pelecehan seksual di tahun 2024 memang meningkat namun tidak terlalu signifikan. “Tidak terlalu signifikan, trennya naik, seksualnya 54 tahun 2023, ada kenaikan,” ungkapnya.
Ditanya soal kasus Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO) di tahun 2024 ini, Lia mengaku sampai dengan saat ini tidak ada laporan tersebut. “Kalau tahun ini Alhamdulillah itu tidak ada TPPO,” kata Lia lagi.
Ia juga mengimbau masyarakat, terutama pada orang tua agar dapat mengontrol dengan ketat anak-anak nya baik di sekolah maupun di rumah. []