CILEGON.BCO.CO.ID – Untuk memastikan kesehatan koperasi dalam menjalankan usahanya, Dinas Koperasi dan UKM Kota Cilegon memberikan fasilitas terhadap puluhan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan Unit Simpan Pinjam (USP) dalam wilayah keanggotaan di satu daerah Kabupaten/Kota di Kota Cilegon. Hal ini sejalan dengan kaidah-kaidah salah satu yang tidak kalah pentingnya dalam meningkatkan kualitas koperasi.
Kepala DinkopUKM Kota Cilegon Agus Ubaidillah menyampaikan, perkembangan KSP/USP koperasi yang begitu pesat serta perubahan lingkungan bisnis pada sektor keuangan memunculkan dinamika dan permasalahan tersendiri, seperti koperasi yang menghadapi persoalan internal seperti rendahnya kualitas sumber daya manusia, kebanyakan berpendidikan relatif rendah dengan keahlian teknis, kompetensi, kewirausahaan dan manajemen yang seadanya. Kemudian, adanya usaha simpan pinjam koperasi yang belum menerapkan prinsip dan jati diri koperasi dengan baik.
“Penilaian Kesehatan Koperasi adalah tolak ukur kemampuan pengurus dan pengawas koperasi dalam mengelola perkoperasian. Untuk itu, DinkopUKM Kota Cilegon memfasilitasi Kegiatan Penilaian Kesehatan Koperasi untuk mengetahui sejauh mana perkembangan koperasi yang ada di Kota Cilegon,” ungkap Agus Ubaidillah, Jum’at 09 Desember 2022.
Dikatakan Agus, ruang lingkup Penilaian Kesehatan Koperasi dilakukan terhadap aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dari pertumbuhan, serta jati diri koperasi.
Dalam Penilaian Kesehatan Koperasi tersebut dapat diklasifikasikan empat kategori, yakni Sehat, jika hasil penilaian diperoleh total skor 80,00 < x 100. Cukup Sehat, jika hasil penilaian diperoleh total skor 66,00 < x < 80,00, Dalam Pengawasan, jika hasil periilaian diperoleh total skor 51,00 < x < 66,00, dan Dalam Pengawasan Khusus, jika hasil penilaian diperoleh total skor 0 < x < 51,00.
Karena penting Penilaian Kesehatan Koperasi, pihaknya juga telah memfasilitasi koperasi-koperasi yang aktif dengan berbagai cara. Salah satunya memberikan penghargaan kepada koperasi yang memiliki penilaian baik dalam operasionalnya. “Kemarin kita ada penilaian sekaligus memberikan penghargaan koperasi terbaik di Kota Cilegon,” jelasnya.
Diungkapkan juga, sejumlah koperasi seperti Koperasi Simpan Pinjam ikut serta membantu menggerakkan ekonomi kerakyatan. Kata Agus, selama pandemi Covid-19, koperasi dan UMKM merupakan usaha yang mampu bertahan.
“Selama inikan yang masih bertahan koperasi dan UMKM, koperasi sangat membantu sekali karena itukan modalnya untuk mereka, usahanya juga untuk mereka dan kembali untuk mensejahterakan mereka juga,” tutupnya. [ADV]