PANDEGLANG, BCO – Belasan lumba-lumba jenis hidung botol muncul ke permukaan ketika sebuah kapal yang membawa wisatawan menuju Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon melintasi perairan tersebut, Sabtu 07 November 2020.
Tak hanya naik ke permukaan, belasan mamalia laut yang tergolong dalam kategori hewan cerdas ini juga tampak menari-nari turun naik ke laut dengan suara khasnya hingga terdengar oleh wisatawan ataupun tour guide yang berada di kapal. Tentunya, kemunculan lumba-lumba hidung botol ke permukaan itu merupakan momen langka nan berharga bagi wisatawan.
Dihubungi BCO via telepon, Staf Pengendali Ekosistem pada Balai Taman Nasional Ujung Kulon Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah 1 Panaitan Agus Triyana mengatakan, meski tak sering muncul ke permukaan laut karena beberapa faktor. Namun hal ini juga menggambarkan bagaimana kondisi perairan Ujung Kulon yang masih alami sehingga ekosistem laut terjaga dengan baik.
“Justru dengan naiknya lumba-lumba ke permukaan laut ini artinya menggambarkan ekosistem di Perairan kami yang masih terjaga dengan baik. Selain ikan lumba-lumba, banyak juga warga setempat yang melihat hiu paus kerap muncul ke permukaan,” kata Agus.
Selain ekosistem laut yang masih alami karena terawat dan dekat pada Samudera Hindia, Agus menambahkan, keadaan sosial masyarakat yang sadar akan pentingnya kondisi alam sebagai penjaga keberlangsungan kehidupan juga berpengaruh terhadap habitat hewan liar di wilayah ini.
“Bisa dibilang disini habitat ikan mamalia laut dan kami hidup berdampingan dengan mereka, karena kami sadar alam akan memberikan lebih ketika dirawat dan dijaga dengan baik,” pungkasnya.
Sebagai informasi, lumba-lumba biasanya hidup bergerombol untuk menjelajah lautan. Kawasan perairan Taman Nasional Ujung Kulon yang dekat dengan Samudera Hindia menjadi jalur transit karena pertemuan arus dingin dan hangat sehingga disukai kawanan mamalia laut tersebut. []