Rabu, Oktober 23, 2024
BerandaHumanioraBawa Anak Istri, Karyawan KMP SP Ferry di Merak Demo Minta Gaji...

Bawa Anak Istri, Karyawan KMP SP Ferry di Merak Demo Minta Gaji Dibayar

iklan

CILEGON.BCO.CO.ID – Puluhan karyawan KMP SP Ferry (PT Putera Master Sarana Penyeberangan) di lintasan Merak-Bakauheni melakukan aksi unjuk rasa dengan membawa anak istrinya untuk menuntut perusahaan segera membayarkan tunggakan gaji selama 4 bulan terakhir. Aksi demo karyawan itu dimulai dengan mendatangi Kantor Cabang PT Putera Master Sarana Penyeberangan di Pelabuhan Merak kemudian berlanjut ke workshop milik perusahaan di Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Selasa 15 November 2022.

Safari, salah seorang peserta aksi mengungkapkan, seharusnya para karyawan mendapatkan gaji sesuai haknya yang mengacu pada upah UMK. Namun selama empat bulan terakhir, karyawan tidak menerima gaji dari perusahaan pelayaran ini. “Total ada 180 karyawan yang gajinya belum dibayar sejak empat bulan terakhir,” ujar Safari, kepada wartawan.

Di tempat yang sama, karyawan lain bernama Ali Imron menyampaikan, pihaknya sudah sering melakukan mediasi dengan manajemen perusahaan namun selalu berakhir dengan tidak ada kejelasan. Bahkan saat dilakukan demo hari ini, lanjutnya, Kacab perusahaan tersebut kabur karena tidak mau menemui karyawan yang meminta haknya. “Bahkan kacabnya pun dia malah ngumpet, tidak bertanggung jawab,” terang Ali.

Selain itu, para karyawan juga mengaku bahwa gaji mereka dipotong 30 persen dari nilai gaji UMK sekitar Rp4,3 juta. Katanya, kebijakan tersebut terjadi saat pandemi Covid-19 hingga saat ini. “Setelah Covid enggak ada, ini kenapa masih dipotong gaji seperti ini. Gaji masih dipotong padahal covid udah berlalu, gaji dipotong 30 persen dari gaji UMK kita,” jelasnya.

Di lain sisi, Manajer SDM PT Putera Master Sarana Penyeberangan Cabang Pelabuhan Merak, Yohanes, tak menampik adanya demo yang ditujukan kepada perusahaannya. Yohanes bilang, perusahaannya belum bisa membayar gaji karyawan lantaran tiga kapal penyeberangan tidak beroperasi karena mengalami kerusakan. “Jadi ketiga kapal ini tidak bisa beroperasi sampai dengan sekarang, jadi itulah yang menyebabkan keterlambatan pembayaran gaji,” ujar Yohanes.

Yohanes juga tak membantah adanya potongan gaji karyawan sebesar 30 persen yang saat ini masih berjalan. Ia beralasan karena perusahaan belum bisa mencapai target operasi. “Kita tidak bisa mencapai target sehingga kita mendapat gaji 70 persen sampai dengan sekarang,” ujar Yohanes lagi.

Oleh karena itu, Yohanes menegaskan bahwa pihaknya sedang berkomunikasi dengan kantor pusat untuk segera memberikan kebijakan guna membayar gaji karyawan tersebut. Selain itu, dari dua kapal yang ada di lintasan Merak Bakauheni, saat ini hanya ada satu kapal yang beroperasi lantaran satu kapal lagi kerap mengalami trouble. “Kita belum bisa menjanjikan kepada karyawan karena memang manajemen juga tidak bisa memberikan janji kepada kami sebagai penyelenggara di cabang. Memang dilema kami, karena dana itukan ada dari hasil operasi kapal jadi kalau seandainya operasi kapalnya belum ada, ya kami belum bisa membayar,” pungkas Yohanes. []

RELATED ARTICLES

Most Popular

- Advertisment -
Google search engine

Recent Comments