SERANG, BCO – Akibat bencana non alam yang disebabkan oleh Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Belasan hotel yang berada di jalur wisata Anyer – Cinangka tutup sementara atau sudah tidak menerima tamu sejak beberapa pekan kebelakang hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Dikonfirmasi via telepon, Ketua Harian Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang Agus Zaenal membenarkan hal tersebut. Menurutnya, kebijakan itu diambil lantaran kondisi saat ini Indonesia tengah menghadapi ancaman virus global.
“Iya pak, hampir semua karyawan hotel di wilayah Anyer Cinangka merumahkan karyawannya. Yang tutup sementara 16 hotel,” kata Agus, Selasa 14 April 2020.
Selain itu, 1000 karyawan yang bekerja di hotel pun terpaksa di rumah-kan dengan sistem unpaid leave atau sistem pengupahan harian dengan bekerja 15 hari cuti 15 hari. Hal itu dilakukan lantaran pihak PHRI Kabupaten Serang dan manajemen hotel yang ingin terus membantu karyawan di tengah bencana non alam ini tanpa kehilangan pekerjaannya.
“Belum dan mudah-mudahan tidak ada (PHK). Yang (masih) buka, semuanya pakai (sistem pengupahan unpaid leave) merumahkan karyawan nya. Unpaid leave 15 hari kerja 15 hari libur (cuti) dengan gaji 50 Persen. Hanya jumlah orangnya saya enggak tahu pasti, tapi kurang lebih 1000 orang,” jelasnya.
Oleh sebab itu, PHRI Kabupaten Serang meminta Pemda Kab Serang dapat memberikan keringanan soal pajak. Pasalnya, pariwisata merupakan salah satu sektor penghasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk wilayah Kabupaten Serang.
“Saya belum tahu tentang ini (pajak masih berjalan atau tidak). Ya pasti harapannya begitu pak,” tukasnya. []