CILEGON, BCO.CO.ID – Sebuah keluarga Lingkungan Tegal Tong, RT 01/05, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, telah 20 hari menjalani proses isolasi mandiri di kediamannya.
Selama itu pula, Subiyatin yang tinggal bersama suami dan anaknya itu mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan untuk sehari-hari. Bahkan, bantuan sembako yang diharapkan dapat meringankan proses karantina mandiri tersebut tak kunjung datang dari Pemerintah Kota Cilegon.
Subiyatin mengaku, ketika menjalani isoman bersama keluarganya ini ia tidak lagi berdagang pecel lele di Jalan Raya Anyer – Cilegon tepatnya di depan SPBU Krenceng. Karena hal itulah, keluarga inipun tidak mendapat penghasilan guna memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari. Subiyatin juga mengatakan, ia saat ini sedang menjalani masa penyembuhan pasca opreasi di RSUD Kota Cilegon sebelum dinyatakan positif Covid – 19.
“Sekarang 20 hari isolasi. Namun, hasil PCR baru keluar 5 Juli lalu karena menunggu. Sekarang sudah makan seadanya saja. Tapi karena disuruh isolasi sampai 20 Juli nanti sudah kebingungan memenuhi makan,” kata Subiyatin kepada wartawan, Selasa 13 Juli 2021.
Wanita paruh baya ini memaparkan, keadaaannya inipun telah diketahui para tetangganya. Kendati begitu sampai sekarang belum ada koordinasi dari pihak Satgas Penanganan Covid – 19 Kelurahan. Subiyatin menyatakan, ia juga tidak paham soal adanya bantuan yang harus diajukan terlebih dahulu kepada RT dan RW setempat. “Belum ada sama sekali. Padahal tetangga sudah pada tahu satu keluarga saya isolasi. Harapannya secepatnya ada bantuan untuk kebutuhan sehari-hari,” harapnya.
Sementara itu, Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono bersama Kapolsek Ciwandan AKP Ali Rahman mendatangi lokasi rumah Subiyatin yang melakukan isoman. Dalam kesempatan itu, Kapores juga turut memberikan sejumlah kebutuhan sembako untuk keluarga Sibuyatin selama menjalani isoman sampai 20 Juli mendatang.
Menurut AKBP Sigit, pihak Bhabinkamtibmas Polres Cilegon dan Babinsa TNI untuk mendorong RT dan RW melakukan pendataan secara valid bagi warga yang melakukan isoman, termasuk waktu hingga kebutuhan yang diperlukan.
“Hari ini ini kita temukan data-data yang terkait dengan warga yang melakukan isoman itu bisa betul-betul valid, sehingga jika ditemukan kekurangan tentunya kami akan membantu, termasuk saya mengimbau kepada donatur yang rezekinya berlebih untuk bisa membantu,” kata AKBP Sigit Haryono.
Lebih lanjut tambah Kapolres, adanya kondisi tersebut juga karena terhambatnya komunikasi pihak-pihak terkait. Untuk itu, ia meminta bahwa kondisi tersebut tidak boleh lagi terjadi.
“Sudah ada sebetulnya langkah-langka penjelasan isoman dan ini mungkin terhambat komunikasinya. Kedepan kami ingin data yang vasil soal kebutuhan dan lainnya, sehingga ini bisa cepat terkomunikasikan dari tingkat RT sampai Satgas tingkat Kota Cilegon,” pungkasnya. []